Oleh: Marwanto Harjowiryono
Dosen STAN, Pemerhati Kebijakan Fiskal
Menkeu Sri Mulyani pada Konferensi Pers APBN 2024, Senin (03/1) menyampaikan bahwa APBN 2024 telah berhasil dieksekusi dengan sangat baik. Dalam situasi ketidakpastian global, APBN telah mampu bekerja keras dalam meredam gejolak, serta mampu melindungi rakyat dan menjaga stabilitas ekonomi dengan fiskal yang sehat
Defisit APBN 2024 dapat dikendalikan pada level yang rendah, sama dengan yang ditargetkan awal tahun, yakni 2,29 persen terhadap PDB. Bahkan secara absolut defisit hanya mencapai Rp 507,8 triliun, yang lebih rendah dari target defisit awal tahun, sebesar Rp 522,8 triliun.
Lebih lagi, keseimbangan primer (primary deficit) berada pada level lebih baik dari perkiraan awal, yakni mencapai Rp 19,4 triliun atau 18,9 % lebih baik dari perkiraan awal . Kinerja baik ini berkat kinerja pendapatan negara yang relatif kuat, mencapai Rp2.842,5 triliun (1,4% lebih tinggi dari rencana awal), meskipun belanja negara lebih tinggi dari rencana, yakni sebesar Rp3.350,3 triliun (8% lebih tinggi).
Padahal dalam perjalannya, APBN 2024 dikhawatirkan akan memburuk mengingat berbagai kondisi global yang tidak menentu seperti terjadinya dampak El Nino, meningkatnya harga pangan, suku bunga yang tetap bertengger tinggi, melemahnya ekonomi dunia, dan geopolitik yang memanas. Ternyata kinerja pendapatan negara berhasil membaik, meskipun belanja negara membengkak, seperti yang diperkirakan dipertengahan tahun.
Pendapatan negara yang bersumber dari perpajakan tidak tercapai penuh dan lebih rendah 4,3% dibawah target awal, namun PNBP mampu meningkat 17,8% lebih tinggi. Kinerja APBN 2024 telah berhasil dikelola dengan baik, dan memberikan kepercayaan dan modal dasar untuk APBN 2025 agar lebih mampu melindungi rakyat seraya tetap mampu menjadi sock absorber gejolak perekonomian, dan agent of development dalam perekonomian.
Di sisi belanja, APBN 2024 mampu berperan sebagai shock absorber untuk melindungi rakyat dan menjaga stabilitas ekonomi. Kebijakan tersebut dilakukan antara lain melalui bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan & Harga Pangan (SPHP), subsidi energi dan kompensasi (BBM, Listrik, LPG, Pupuk), bansos (PKH, PIP, KIP Kuliah, Sembako, dan PBI JKN), Program KUR (akses pembiayaan UMKM), dukungan sektor perumahan.
Selain itu, belanja negara juga diarahkan untuk mendukung agenda pembangunan (agent of development). Kebijakannya dilakukan melalui program penurunan stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan SDM unggul, pelaksanaan pemilu dan pilkada, serta PSN dan dukungan untuk IKN.
Pada sisi lain, kebijakan TKD berhasil diarahkan untuk mendorong kualitas layanan publik, pengurangan kesejangan antar pusat daerah dan antar daerah, serta peningkatan kemandirian daerah (diantaranya BOS dan BOK, DAK, DID ).
Secara keseluruhan, kualitas belanja negara terus ditingkatkan melalui efisiensi belanja operasional, serta fokus mendukung program prioritas, dan berorientasi pada hasil.
Di bidang pembiayaan defisit, APBN 2024 telah menorehkan kinerja menurunkan utang. Defisit dapat dipertahankan pada level 2,29%, sama dengan target APBN. Namun yang menggembirakan adalah bahwa pembiayaan utang dapat diturunkan hingga Rp91,5 triliun. Kebehasilan ini berkat bauran kebijakan pembiayaan utang yang terkendali dan pembiayaan non utang yang produktif dan efektif. Malahan, APBN 2024 mampu membentuk SILPA sebesar Rp45,4T yang dapat digunakan sebagai buffer pembiayaan APBN 2025.
Kinerja yang baik ini, berkat sinergi seluruh stake holder negara, meski situasi global dalam ketidak pastian, serta situasi dalam negeri menghadapai masa transisi pemerintahan. Situasi ini perlu terus dipertahankan dan malah ditingkatkan untuk pelaksanaan APBN 2025.
Oleh: Budi Santoso Menteri Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan Kalender Promosi Dagang 2025. Peluncuran Kalender Promosi Dagang 2025 ini merupakan…
Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo Pilkada serentak 27 November 2024 di 37…
Oleh : Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Wisata halal yang digadang–gadang menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi pemerintahan Prabowo…
Oleh: Marwanto Harjowiryono Dosen STAN, Pemerhati Kebijakan Fiskal Menkeu Sri Mulyani pada Konferensi Pers APBN 2024, Senin (03/1)…
Oleh: Budi Santoso Menteri Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan Kalender Promosi Dagang 2025. Peluncuran Kalender Promosi Dagang 2025 ini merupakan…
Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo Pilkada serentak 27 November 2024 di 37…