Kerja Sama Multilateral

Oleh: Thomas Djiwandono

Wakil Menteri Keuangan

Pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia (WBG) di Washington, D.C. membahas mengenai isu-isu global, antara lain peta jalan evolusi Bank Dunia dalam membantu negara anggota memenuhi kebutuhan Barang Publik Global (Global Public Goods) seperti energi hijau, pangan, kesehatan, infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan, serta peran IMF dalam menangani peningkatan risiko ekonomi, moneter, dan geopolitik.

Koalisi Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim (12th Ministerial Meeting of Coalition of Finance Minister for Climate Action) sebagai co-chair membahas Climate Action Statement (CAS) sebagai koordinasi kebijakan iklim negara anggota, upaya Kemenkeu untuk mendorong capaian target Nationally Determined Contributions (NDCs), serta mobilisasi pembiayaan publik dan swasta untuk ekonomi hijau. Komitmen Indonesia dalam mendorong pasar dan pembiayaan karbon, serta peran swasta dalam mitigasi dan adaptasi untuk pencapaian NDCs. Selain itu,  inisiatif pembiayaan inovatif Indonesia, seperti Debt-for-Nature-Swap (DNS), dan penerbitan lebih dari USD7 miliar pembiayaan hijau dalam sukuk dan obligasi untuk ketahanan iklim serta perlindungan lingkungan.

Selanjutnya, ASEAN – IMF Closed Door Annual Roundtable of ASEAN Finance untuk mendiskusikan tantangan dan prioritas kawasan Asia Tenggara, termasuk rantai pasok regional, pembangunan berkelanjutan, daya tahan pangan, serta ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 membahas isu penguatan Bank Pembangunan Multilateral (Multilateral Development Banks - MDBs), sektor keuangan dan inklusi keuangan, serta isu-isu perekonomian global, sekaligus menandai 25 tahun terbentuknya Jalur Keuangan (finance track) G20. Berbagai tantangan global turut menjadi perhatian, seperti produksi dan perdagangan, konsentrasi pendapatan dan kesejahteraan, perubahan iklim, pembiayaan kesehatan, serta ketidakstabilan politik dan geoekonomi. Dalam pertemuan tersebut, diserukan komitmen bersama negara anggota G20 untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan memperkuat peran G20 sebagai forum utama dalam kerja sama ekonomi internasional.

Selain itu, Task Force on a Global Mobilization against Climate Change (TF-CLIMA) yang merupakan inisiatif dari Presidensi G20 Brazil yang mempertemukan Sherpa dan Finance Tracks untuk mendiskusikan pencapaian target iklim sesuai Paris Agreement. Dukungan Indonesia terhadap upaya TF-CLIMA dalam menyediakan instrumen keuangan transisi yang dapat menyediakan berbagai jasa dan produk untuk mendorong dekarbonisasi. Transisi energi harus dilakukan secara adil dan terjangkau, meminimalkan dampak sosial dan ekonomi, serta peran masing-masing negara dengan mempertimbangkan prinsip common but differentiated responsibilites and respective capabilities (CBDR-RC).

Kemudian, Development Committee Plenary bersama Dewan Gubernur negara anggota IMF dan WBG. Dalam pertemuan ini, disampaikan bahwa peningkatan risiko ekonomi global dan konflik geopolitik telah menekan pertumbuhan ekonomi. Penguatan kerja sama multilateral melalui reformasi struktural dan investasi hijau untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Langkah World Bank dalam membantu negara anggota menghadapi tantangan melalui World Bank Evolution Roadmap, yang mencakup: Pertama, peningkatan kapasitas pembiayaan sebesar USD150 miliar dalam 10 tahun melalui inovasi keuangan. Kedua, pelaksanaan Framework for Financial Incentives (FFI) dan Livable Planet Fund (LPF) untuk hibah dalam menghadapi tantangan global. Ketiga, pengurangan rasio ekuitas terhadap utang untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan tanpa menurunkan peringkat AAA IBRD. Keempat, penguatan kapasitas penyerapan proyek dan penurunan suku bunga pinjaman bagi negara anggota.

BERITA TERKAIT

Risiko Pengalihan Subsidi BBM ke BLT

  Oleh: Achmad Nur Hidayat Ekonom UPN Veteran Jakarta   Pengalihan subsidi BBM dan listrik ke bantuan langsung tunai (BLT)…

Judol, Bagaimana Bank Syariah ?

Oleh : Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Sejak pemerintahan Prabowo - Gibran dilantik di bulan Oktober 2024, gebrakan populis pemerintah …

Mengelola Risiko Anggaran di Penghujung 2024

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Pemerhati Kebijakan Fiskal     Tahun anggaran 2024 akan berakhir di penghujung Desember 2024. Sejalan dengan…

BERITA LAINNYA DI

Kerja Sama Multilateral

Oleh: Thomas Djiwandono Wakil Menteri Keuangan Pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia (WBG) di Washington, D.C.…

Risiko Pengalihan Subsidi BBM ke BLT

  Oleh: Achmad Nur Hidayat Ekonom UPN Veteran Jakarta   Pengalihan subsidi BBM dan listrik ke bantuan langsung tunai (BLT)…

Judol, Bagaimana Bank Syariah ?

Oleh : Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Sejak pemerintahan Prabowo - Gibran dilantik di bulan Oktober 2024, gebrakan populis pemerintah …