NERACA
Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ kepada PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Meski demikian, ada sejumlah catatan yang diberikan kepada perseroan. Pefindo memandang prospek atas peringkat BRPT cukup stabil dengan mencerminkan posisi pasar yang kuat dari segmen operasional utama, stabilnya pembagian dividen dari entitas anak, dan arus pendapatan dari segmen energi. Informasi tersebut disampaikan Pefindo dalam siaran persnya di Jakarta, kemrin.
Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh ukurang-ukuran perlindungan arus kas yang moderat, akses tidak langsung terhadap arus kas operasional anak perusahaan dan risiko yang melekat dengan segmen operasi utama perusahaan. Peringkat BRPT bisa saja dinaikkan jika kinerja perseroan membaik yang tecermin dari perbaikan profil keuangan secara berkelanjutan, terutama leverage keuangan sebagai hasil dari upaya penurunan utang dan kemampuan menghasilkan arus kas lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak perusahaan.
Di sisi lain, Pefindo menyatakan peringkat Barito Pacific dapat turun jika terjadi pelemahan dalam profil keuangan secara berkelanjutan karena selisih yang menipis dari bisnis petrokimia atau utang lebih dari proyeksi, tanpa diikuti oleh kemampuan BRPT dalam menghasilkan arus kas yang lebih kuat. Peringkat juga dapat berada dalam tekanan jika ada pelemahan dalam aliran arus kas dari anak-anak perusahaan, yang disebabkan oleh pendapatan yang lebih rendah dari sektor petrokimia atau bencana alam yang sangat memperburuk segmen panas bumi.
Pefindo juga menyampaikan bahwa peringkat BRPT belum memperhitungkan belanja modal tambahan yang didanai dari utang untuk beberapa proyek petrokimia, karena keputusan investasi belum difinalisasi. Didirikan pada 1979, Barito Pacific merupakan perusahaan induk investasi milik Prajogo Pangestu. Saat ini, perusahaan beroperasi di dua segmen utama, yakni petrokimia dan energi panas bumi, melalui kepemilikan saham mayoritas pada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN).
Per 30 September 2023, pemegang saham BRPT adalah Prajogo Pangestu dengan kepemilikan 71,32% saham, PT Barito Pacific Lumber menggenggam 0,69%, PT Tunggal Setia Pratama sebesar 0,34%, dan lainnya mencapai 27,60%. Berdasarkan laporan keuangan akhir September, BRPT mencatatkan laba bersih senilai US$26,80 juta atau turun 25,22% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang membukukan laba sebesar US$35,84 juta.
Penurunan laba bersih sejalan dengan kinerja pendapatan yang merosot 20,85% year on year (YoY) menjadi US$1,67 miliar hingga kuartal III/2024.
Kesadaran masyarakat, khususnya generasi milenial terhadap isu lingkungan dan penggunaan energi ramah lingkungan cukup tinggi. Mereka aktif melakukan penghematan energi di rumah…
NERACA Jakarta – Pacu pertumbuhan volume produksi batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sebagai pembeli dan PT Merge…
Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan, serta dampak dari penggunaan energi fosil yang berlebihan telah membawa pada ancaman serius terhadap…
Kesadaran masyarakat, khususnya generasi milenial terhadap isu lingkungan dan penggunaan energi ramah lingkungan cukup tinggi. Mereka aktif melakukan penghematan energi di rumah…
NERACA Jakarta – Pacu pertumbuhan volume produksi batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sebagai pembeli dan PT Merge…
Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan, serta dampak dari penggunaan energi fosil yang berlebihan telah membawa pada ancaman serius terhadap…