Danai Pengembangan Proyek - Lagi, Amman Mineral Absen Bagikan Dividen

NERACA

Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk membagikan dividen. Dalam  rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2024, emiten pertambangan ini kembali absen membagikan dividen kepada pemegang saham.

Kata Vice President Corporate Communication Amman Mineral Internasional, Kartika Octaviana, perseroan belum dapat membagikan dividen lantaran masih fokus menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pengembangan proyek strategis.  “Kalau mengacu pada pernyataan kami sebelumnya, sampai tahun-tahun ini fokus penggunaan modal masih diarahkan untuk capex, yang terkait pengembangan di proyek kami,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dengan demikian, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMMN pada tahun buku 2024 sebesar US$636,89 juta dibukukan ke dalam saldo laba perseroan. Laba bersih itu melonjak 152,59% year on year (YoY) dibandingkan dengan laba US$252,14 juta pada 2023. Laba bersih diperoleh dari penjualan bersih yang naik sebesar 30,99% YoY menjadi US$2,66 miliar sepanjang 2024 yang berasal dari penjualan tembaga bersih sebesar US$1,19 miliar dan penjualan emas bersih US$1,46 miliar. 

Meski demikian, dia menyatakan kebijakan tersebut tidak serta merta menutup kemungkinan pembagian dividen di masa mendatang. Namun, untuk saat ini, seluruh investasi diarahkan untuk mendukung ekspansi dan pertumbuhan jangka panjang.  “Bukan berarti tidak [bagi dividen], kami tentu terus melakukan peninjauan ulang. Namun, prioritas utama tetap pada pengembangan proyek karena itu adalah bentuk investasi untuk pertumbuhan perusahaan ke depan,” pungkasnya.

Seiring keputusan tersebut, saham AMMN ditutup melemah sebesar 7,62% ke level Rp7.577 per saham. Harga saham tersebut mencerminkan penurunan sebesar 10,62% year to date (YtD), tetapi tumbuh 9,78% dalam kurun 3 bulan terakhir.  Dalam perkembangan lain, RUPST telah resmi mengangkat Arief Sidarto sebagai Direktur Utama Amman Mineral Internasional menggantikan Alexander Ramlie. Adapun, Alexander kini masuk ke dalam jajaran Dewan Komisaris.  

Di kuartal pertama 2025, Amman Mineral membukukan rugi kotor US$ 57 juta dibandingkan kuartal I-2024 yang mencetak laba kotor US$ 281 juta. Hal itu akibat tidak adanya penjualan, menyusul habisnya izin ekspor perusahaan pada 2024. Karena Amman Mineral baru mulai memproduksi katoda tembaga pada akhir Maret 2025, perseroan hanya melaporkan penjualan bersih sebesar US$ 2 juta, yang sebagian besar berasal dari pengiriman konsentrat pada kuartal sebelumnya.

Menurut analis Samuel Sekuritas Indonesia, Juan Harahap dan Hernanda Cahyo dalam risetnya, Amman Mineral diperkirakan akan mulai mencatatkan volume penjualan yang lebih tinggi pada kuartal-kuartal mendatang, seiring berjalannya produksi di smelter perseroan yang memungkinkan terjadi pemulihan. (bani)

BERITA TERKAIT

Danai Modal Kerja - Mandiri Tunas Finance Rilis Obligasi Rp2,5 Triliun

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…

Geopolitik Timur Tengah Bikin IHSG Terkoreksi

NERACA Jakarta  -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore,  indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah…

Siapkan Capex Rp12 Miliar - Hotel Fitra Bangun Kawasan Terpadu Wisata Religi

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Hotel Fitra International Tbk. (FITT) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar double digit. Selain itu, emiten…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Danai Pengembangan Proyek - Lagi, Amman Mineral Absen Bagikan Dividen

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk…

Danai Modal Kerja - Mandiri Tunas Finance Rilis Obligasi Rp2,5 Triliun

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…

Geopolitik Timur Tengah Bikin IHSG Terkoreksi

NERACA Jakarta  -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore,  indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah…