Geopolitik Timur Tengah Bikin IHSG Terkoreksi

NERACA

Jakarta  -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore,  indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah seiring pelaku pasar masih mencermati ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah. IHSG ditutup melemah 48,48 poin atau 0,68% ke posisi 7.117,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,82 poin atau 0,85% ke posisi 794,99.“Pasar mencermati rilis data ekonomi China, dan juga memantau meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus di Jakarta, kemarin.

Pelaku pasar masih mencermati konflik yang meningkat antara Israel dan Iran, yang mana kedua negara saling serang selama tiga hari berturut-turut pada Minggu (15/06), dan kedua negara berjanji untuk terus membalas. Serangan berkelanjutan selama akhir pekan menargetkan infrastruktur energi, yang memicu kenaikan lebih lanjut harga minyak dan menambah ketidakpastian pasar di tingkat global.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran dana masuk (capital inflow) sebesar Rp5,20 triliun sepanjang pekan kedua Juni 2025, atau meningkat tipis dibandingkan pekan pertama Juni 2025 yang tercatat Rp 5,19 triliun. Capital inflow meningkatkan kepercayaan investor berinvestasi di pasar keuangan dalam negeri sehingga ini akan menjadi katalis positif terhadap kinerja indeks dan stabilitas pasar keuangan dalam negeri.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi yang naik sebesar 0,88%, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 0,68% dan 0,07%.

Sedangkan tujuh sektor terkoreksi yaitu paling dalam sektor barang konsumen non primer minus 1,38%, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing turun sebesar 1,17% dan 0,81%.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MBSS, PDES, STRK, ENRG, dan BRRC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni JECC, ASBI, JAWA, KOPI, dan KRYA. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.494.687 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,62 miliar lembar saham senilai Rp14,97 triliun. Sebanyak 232 saham naik, 388 saham menurun, dan 186 tidak bergerak nilainya.

BERITA TERKAIT

Danai Pengembangan Proyek - Lagi, Amman Mineral Absen Bagikan Dividen

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk…

Danai Modal Kerja - Mandiri Tunas Finance Rilis Obligasi Rp2,5 Triliun

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…

Siapkan Capex Rp12 Miliar - Hotel Fitra Bangun Kawasan Terpadu Wisata Religi

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Hotel Fitra International Tbk. (FITT) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar double digit. Selain itu, emiten…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Danai Pengembangan Proyek - Lagi, Amman Mineral Absen Bagikan Dividen

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk…

Danai Modal Kerja - Mandiri Tunas Finance Rilis Obligasi Rp2,5 Triliun

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…

Geopolitik Timur Tengah Bikin IHSG Terkoreksi

NERACA Jakarta  -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore,  indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah…