Kinerja Ekspor 2024 Naik 2,06 Persen

NERACA

Jakarta – Neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 mencatat surplus USD4,42 miliar atau mencatatkan surplus berturut-turut selama 55 bulan sejak Mei 2020. Sementara itu, surplus pada  Januari–November 2024 tercatat sebesar USD28,86 miliar. Selama periode ini, tren pertumbuhan rata-rata bulanan ekspor Indonesia mencapai 1,86 persen. Sedangkan, secara kumulatif, kinerja ekspor 2024 naik 2,06  persen  dibanding  2023. 

Selain itu, dalam lima tahun terakhir (2019–2023), tren kinerja ekspor mampu tumbuh rata-rata sebesar 15,6 persen persen per tahun. “Hal ini mempertinggi tingkat optimisme kita bahwa target kinerja perdagangan Indonesia sampai dengan akhir Desember 2024 akan tercapai,”tegas Menteri Perdagangan Budi Santoso.

Secara keseluruhan, nilai ekspor Indonesia selama Januari–November 2024 mencapai USD241,25 miliar. Ekspor ini terdiri atas ekspor sektor migas USD14,34 miliar dan nonmigas USD226,91 miliar. Pada periode tersebut, ekspor nonmigas Indonesia didominasi sektor industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 78,86 persen dari total nilai ekspor nonmigas Indonesia.“Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam mendorong penciptaan nilai tambah produk mulaimenunjukkan hasil positif,” lanjut Budi.

Lima produk utama ekspor nonmigas periode tersebut, yaitu bahan bakar mineral senilai USD36,08 miliar dengan kontribusi sebesar 15,9 persen. Kemudian, lemak dan minyak nabati/hewani, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik, serta kendaraan dan bagiannya. Sementara itu, lima negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia yaitu Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, dan Malaysia.

Memasuki 2025, Budi berharap, proyeksi ekonomi dan perdagangan akan lebih baik. Beberapa lembaga dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025 akan tumbuh pada kisaran 2,7–3,2 persen atau sedikit lebih baik dibanding 2024. Sementara itu, proyeksi volume perdagangan dunia diprediksi meningkat 3,4 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai angka 5,1–5,2 persen pada 2025 dan mencapai 5,8 persen pada 2029. Namun, secara optimis, Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan  ekonomi Indonesia akan mencapai 8 persen pada tahun tersebut,” papar Budi.

Untuk itu, kata Budi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menghitung target ekspor yang harus  dicapai selama periode 2025–2029. Dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dunia, PDB Indonesia, nilai tukar, serta harga komoditas dunia, ekspor nasional Indonesia ditargetkan akan tumbuh sebesar 7,1 persen pada 2025 atau senilai USD294,45 miliar. 

Sementara itu, ekspor dari UMKM diharap dapat tumbuh 9,63persen pada 2025 dan pertumbuhannya akan mencapai 21,57 persen di tahun 2029.

Budi menambahkan, dengan kerja keras perwakilan perdagangan di luar negeri di 33 negara akreditasi,  ekspor Indonesia ditargetkan mencapai nilai USD255,69 miliar. Target ini naik 7,25 persen dibanding 2024. Untuk UMKM, pada 2025, ditargetkan tumbuh 9,63 persen atau senilai USD 19,33  miliar.

Angka tersebut masih bersifat dinamis mengingat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (Renstra) Kemendag masih dalam proses pembahasan. “Kami terus  berkomitmen untuk melakukan kolaborasi antara pemerintah, para pelaku usaha, dan masyarakat, untuk menghadapi berbagai tantangan di sektor perdagangan, serta meningkatkan ekspor dan pertumbuhan ekonomi untuk menuju Indonesia emas 2045,” jelas Budi.

Selain itu, Kemendag terus mengawasi pasar dalam negeri agar produsen dan konsumen di Indonesia terlindungi. Berdasarkan hasil pengawasan Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Impor periode Juli–Oktober 2024, nilai produk hasil pengawasan mencapai Rp212,88 miliar untuk  tekstil  dan  produk  tekstil, pakaian jadi dan aksesorinya, keramik, elektronik, dan alas kaki.

Sementara itu, temuan produk yang tidak sesuai ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam pengawasan barang beredar danjasa antara lain produk  baja tulangan senilai  Rp257,24 miliar,  elektronik (Rp6,7 miliar), keramik impor (Rp79,9 miliar), produk baja siku (Rp11 miliar), keramik (Rp9,8 miliar), serta baja lapis seng (Rp23,76 miliar).

Sementara itu dari catatan Kementerian Perindusttrian (Kemenperin), meskipun pertumbuhan ekonominya cukup tinggi pada triwulan III-2023, impor China dari beberapa negara termasuk Indonesia melandai pada November lalu.

Ekspor produk industri pengolahan non migas ke China tercatat turun 6,44 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun demikian, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK-BI) masih menunjukkan optimisme yang baik pada akhir tahun 2023 ini. Demikian pula dengan Indeks Kepercayaan Industri bulan Desember ini.

“Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Desember 2023 mencapai 51,32. Meskipun turun 1,11 poin dibandingkan November 2023, IKI masih ekspansi. Nilai ini juga meningkat 0,42 poin dibandingkan dengan nilai IKI Desember tahun lalu yang sebesar 50,90,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arifdi.

 

 

BERITA TERKAIT

Demi Tingkatkan Produksi Pangan, Tumpang Sari Kopi " Padi Dilakukan

NERACA Bandung – Mengawali tahun 2025, demi tercapainya swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan kembali gelar…

Tahun 2025 ID FOOD Targetkan Peningkatan Produksi Gula Sebanyak 350 Ribu Ton

NERACA Jatim – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan apresiasinya terhadap capaian kinerja ID FOOD…

Tiga Pilar untuk Stabilitas Ekonomi dan Perkuat Pasar Internasional

NERACA Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan capaian-capaian Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2024 dan program kerja pada 2025.  Kemendag…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Demi Tingkatkan Produksi Pangan, Tumpang Sari Kopi " Padi Dilakukan

NERACA Bandung – Mengawali tahun 2025, demi tercapainya swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan kembali gelar…

Tahun 2025 ID FOOD Targetkan Peningkatan Produksi Gula Sebanyak 350 Ribu Ton

NERACA Jatim – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan apresiasinya terhadap capaian kinerja ID FOOD…

Tiga Pilar untuk Stabilitas Ekonomi dan Perkuat Pasar Internasional

NERACA Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan capaian-capaian Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2024 dan program kerja pada 2025.  Kemendag…