NERACA
Jakarta- Ramaikan pasar kendaraan listrik, PT Indika Energy Tbk (INDY) bersiap membanjiri pasar bus listrik dengan mendistribusikan lagi sebanyak 60 bus listrik sebagai moda transportasi bus rapid transit (BRT) atau Transjakarta dan Damri dalam waktu dekat. “Tahun lalu perseroan sudah mengujicobakan sebanyak 26 bus listrik yang berasal dari anak usaha, PT Kalista Nusa Armada, sebagai bus Damri. Ke depan, perseroan bakal mendistribusikan lagi sebanyak 60 bus listrik untuk dioperasikan baik sebagai bus Transjakarta maupun Damri. Mengingat, saat ini perseroan sudah mempunyai total 86 bus listrik,”kata Wakil Direktur Utama Indika Energy, Aziz Armand di Jakarta, kemarin.
Sementara, jumlah kendaraan listrik yang saat ini beroperasi di Jakarta sudah mencapai 200 unit, di mana seperdelapan atau kurang lebih 26 unit dari jumlah tersebut di-support oleh Kalista.“Jadi, mudah-mudahan dalam waktu dekat kami sudah ada lagi. Kami punya armada (fleet) saat ini 86. Jadi, 60 armada ini sudah siap-siap mengangkut para pengguna Transjakarta atau BRT di kota-kota lainnya,”ujarnya.
Merujuk pada laporan tahunan Indika Energy pada tahun buku 2023, perseroan melalui anak usahanya PT Energi Makmur Buana (EMB) telah memulai uji coba penggunaan bus listrik (E-bus) dengan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dan Perum Damri, untuk rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta, serta pemasangan 6 unit stasiun pengisian daya. Bukan cuma itu, INDY melalui Kalista juga sudah mengantongi kontrak dengan Perum Damri dan Pemerintah Kota Medan untuk penyewaan kendaraan listrik komersial. Sampai 9M24, Indika tercatat telah menggelontorkan investasi di EMB sebesar US$ 9,3 juta dan US$ 20,0 juta di Kalista.
Dengan demikian, Aziz mengklaim, bisnis INDY di segmen kendaraan listrik sangat menjanjikan karena sudah berkontrak dengan Transjakarta yang juga mempunyai target-target agresif berkaitan dengan bus listrik.“Bahkan, beberapa pengetahuan saya tender yang sebelumnya ini banyak yang belum terpenuhi. Jadi, sebenarnya permintaan terhadap kendaraan listrik itu sangat potensial besar,”jelasnya.
Kuartal tiga 2024, PT Indika Energy Tbk membukukan pendapatan sebesar US$1,78 miliar. Realisasi itu turun 22,4% year-on-year (YoY) dari US$2,29 miliar sepanjang Januari-September 2023. Perseroan menyebutkan, penurunan pendapatan terutama berasal dari Kideco Jaya Agung (Kideco) yang mencatat penurunan pendapatan sebesar 17,7% YoY menjadi US$1,4 miliar karena harga jual rata-rata yang menurun.
Selain itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk INDY turun menjadi US$34,4 juta per kuartal III/2024 dibandingkan dengan US$93,8 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada 9 bulan 2024, Kideco menjual 23,2 juta ton batu bara. Volume penjualan itu meningkat 2,7% dibandingkan dengan 22,6 juta ton batu bara pada 9 bulan 2023. Meski demikian, harga jual rata-rata batu bara pada 9 bulan 2024 menurun 19,9% menjadi US$60,6 per ton batu bara dibandingkan harga rata-rata US$75,7 per ton pada 9 bulan 2023.
Sejumlah pelaku usaha dari berbagai sektor menyampaikan dukungannya kepada pemerintah Indonesia untuk terlibat aktif dalam Perjanjian Plastik Global (Global Plastics…
Dukung pertumbuhan investasi kripto dan besarnya nilai transaksi menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Berangkat dari hal tersebut, PT Bank OCBC…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) pada lingkungan, emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk.…
Sejumlah pelaku usaha dari berbagai sektor menyampaikan dukungannya kepada pemerintah Indonesia untuk terlibat aktif dalam Perjanjian Plastik Global (Global Plastics…
Dukung pertumbuhan investasi kripto dan besarnya nilai transaksi menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Berangkat dari hal tersebut, PT Bank OCBC…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) pada lingkungan, emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk.…