NERACA
Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dengan laba bersih melesat 82,43% year-on-year dibandingkan kuartal I/2024. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, laba bersih perseroan tercatat sebesar US$16,16 juta. Torehan itu melesat sekitar US$7,30 juta dari perolehan laba bersih sebesar US$8,85 juta pada kuartal I/2024.
Sejalan dengan peningkatan laba bersih perseroan, pendapatan BRPT juga meningkat 25,08% yoy menjadi US$773,74 juta pada kuartal I/2025 dari US$618,59 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Akan tetapi, beban pokok pendapatan perseroan juga turut membengkak 29,78% dari US$501,36 juta menjadi US$650,68 juta pada kuartal I/2025.
Pendapatan perseroan pada kuartal pertama 2025 terutama ditopang oleh melesatnya pendapatan BRPT pada segmen petrokimia. Dibandingkan kuartal I/2024, segmen ini melesat 31,82% menjadi US$622,09 juta pada kuartal I/2025 dari US$471,91 juta. Selain itu, segmen usaha lain juga tercatat menguat, meskipun ada segmen usaha yang melemah pada periode ini.
Pendapatan segmen energi dan sumber daya, misalnya, meningkat 3,48% menjadi US$150,47 juta dari US$145,41 juta pada kuartal I/2024. Sementara itu, segmen properti justru melemah 11,33% dari US$1,17 juta pada kuartal I/2024 menjadi US$1,04 juta pada kuartal I/2025.
Direktur Utama Barito Pacific Agus Pangestu mengatakan peningkatan kinerja positif perseroan turut membantu BRPT mengimbangi volatilitas pasar global sepanjang kuartal I/2025. Meski demikian, lanjut Agus, perseroan akan tetap berhati-hati menjalankan bisnis sepanjang 2025 dengan menerapkan manajemen risiko dan alokasi modal yang disiplin.”Kinerja operasional menunjukkan perbaikan, didorong oleh pemulihan di segmen petrokimia serta disiplin pembiayaan yang kuat di segmen energi, yang secara keseluruhan menghasilkan peningkatan profitabilitas,” kata Agus.
Melalui peningkatan laba bersih, perseroan juga mencatatkan peningkatan aset sebesar 3,41% year-to-date (YtD) menjadi US$10,89 miliar pada akhir Maret 2025, dari sebelumnya US$10,53 miliar pada Desember 2024. Selain itu, perseroan juga mencatatkan peningkatan ekuitas sebesar 4,00% YtD menjadi US$4,35 miliar pada akhir Maret 2025. Perseroan juga membukukan peningkatan liabilitas sebesar 3,03% YtD menjadi US$6,53 miliar.
Sebelumnya, perseroan menyampaikan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan dana yang dialokasikan sebesar Rp500 miliar. Disebutkan, buyback akan dilakukan sebanyak-banyaknya 0,7% dari jumlah seluruh saham yang telah diterbitkan oleh perseroan. Adapun, periode buyback saham BRPT yakni pada 24 Maret 2025 sampai dengan 23 Juni 2025. Manajemen BRPT menjelaskan bahwa biaya untuk melaksanakan buyback berasal dari saldo kas internal.
Perseroan telah menyisihkan sejumlah dana untuk buyback yang berasal dari dana lebih yang tidak akan mengganggu operasional perseroan. Manajemen BRPT menjelaskan dalam melakukan buyback ini, perseroan akan tetap memperhatikan batasan maksimum yang diperkenankan dalam pelaksanan buyback saham sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 13/2023 dan jumlah saham free float yang harus dipenuhi.
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…