NERACA
Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) berencana akan mengalihkan saham treasuri hasil buyback melalui program kepemilikan saham oleh karyawan dan direksi serta komisaris perseroan dan perusahaan anak atau Management and Employee Stock Option Program (MESOP). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Melalui aksi korporasi tersebut, GOTO bermaksud untuk mengalihkan sebanyak-banyaknya seluruh saham Seri A yang diperoleh dari buyback untuk pelaksanaan program MESOP tersebut. Menggunakan saham treasuri untuk program ESOP/MSOP akan memungkinkan GOTO untuk melanjutkan program yang membuat perseroan menjadi tempat kerja yang kompetitif dan menarik, tanpa mengakibatkan dilusi bagi pemegang saham dengan menerbitkan saham baru.
GOTO juga menjelaskan, saat ini perseroan masih dalam periode pembelian kembali saham 2024, sehingga total saham treasuri masih dapat berubah sampai habisnya jangka waktu pembelian kembali saham 2024 pada 11 Juni 2025. Total saham treasuri juga dapat berubah sampai dana alokasi buyback 2024 habis, atau GOTO menyampaikan ke OJK mengenai penghentian buyback.
Dalam program ini, GOTO menjelaskan akan melakukan pengalihan saham hasil buyback melalui program ESOP/MSOP selambat-lambatnya 3 tahun setelah berakhirnya periode buyback 2024. GOTO juga menuturkan RUPS untuk menyetujui pengalihan saham hasil buyback ini akan dilaksanakan pada 18 Juni 2025.
Sebagai informasi, saat ini, jumlah saham treasuri GOTO adalah 27,79 miliar saham atau setara dengan 2,33% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Saham treasuri ini merupakan saham-saham hasil buyback GOTO sejak RUPS 2024. Sebelumnya, GOTO akan kembali meminta restu pemegang sahamnya untuk melakukan pembelian kembali saham atau buyback. GOTO menyiapkan dana sebesar US$200 juta atau setara Rp3,3 triliun (asumsi kurs Rp16.500 per dolar AS) untuk melakukan buyback ini.
GOTO menyampaikan perseroan akan melakukan buyback paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPS, yang menyetujui pembelian kembali saham. Biaya untuk melakukan pelaksanaan buyback akan berasal dari kas internal perseroan. Besarnya dana yang disisihkan perseroan dalam rangka buyback adalah sebanyak-banyaknya US$200 juta atau setara Rp3,3 triliun.
GOTO melanjutkan, perkiraan jumlah saham yang akan dibeli kembali tersebut tidak akan melebihi 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, sudah termasuk saham treasuri yang dimiliki perseroan saat ini. GOTO juga menjelaskan saat ini, jumlah saham treasuri perseroan adalah 27,79 miliar saham atau setara dengan 2,33% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…