Perlu Adanya Pendidikan Karakter Berbasis Budaya

NERACA

Bandarlampung - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menekankan bahwa perlu adanya pendidikan karakter berbasis budaya guna menghadapi ataupun merespon ekspansi kebudayaan dari luar.

"Perkembangan teknologi informasi yang masif di era globalisasi ini akan sangat mudah ekspansi budaya luar masuk. Jadi yang perlu kita lakukan adalah bagaimana merespon ekspansi budaya ini, dengan mengadakan satu pendidikan karakter yang berbasis budaya Indonesia," kata Direktur Sejarah dan Permuseuman di Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI Prof Dr Agus Mulyana, M.Hum, di Bandarlampung, Kamis (16/1).

Menurutnya, saat ini ekspansi kebudayaan menjadikan budaya suatu negara sebagai satu produk, karya dan aset yang dikemas menjadi industri.

"Ini saya bilang, saat ini Generasi Z (Gen Z) adalah korban Drama Korea, karena itu sudah jadi sebuah produk industri, ditambah penguasaan teknologi informasi. Nah ini tidak lepas dari budaya yang dikemas dengan ideologi kapitalisme, karena hal itu jadi produk pasar, yang bersaing menjadi suatu kekuatan global yang mempengaruhi dunia," kata dia.

Terlebih, lanjut dia, dengan adanya globalisasi sekarang, bagaimana hilangnya batas fisik geografis yang membuat bumi itu sangat kecil yang penting ada sinyal.

"Nah ini merupakan indikator-indikator dalam ekspansi budaya. Pertanyaannya adalah bagaimana kita menyikapi dan melalui ini dengan budaya Indonesia yang sangat kaya raya dan beragam?," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut dia, terpenting guna menyikapi ekspansi budaya tersebut yakni semua pihak juga harus menanamkan motivasi untuk berprestasi, mempunyai nilai kreatif dan inovasi.

"Kalau kita melihat ada kolonisasi waktu ekspansi budaya. Di generasi 1970 ini didominasi oleh budaya Amerika melalui film-filmnya, tahun 1990 ekspansi budaya Jepang dengan film-film kartunnya masuk ke kita, hingga kini drama-drama Korea, nah ini adalah tantangan yang kita hadapi dari globalisasi dan ekspansi budaya," kata dia.

Oleh sebab, itu lanjut Agus Mulyana, saat ini salah satu misi dari Kementerian Kebudayaan yaitu bagaimana menjadikan Indonesia yang kaya raya dengan budaya menjadi kota dunia.

"Nah sekarang kita yang kaya dengan budaya bagaimana budaya yang dimiliki mampu menguasai dunia. Sehingga sekarang salah satu misi dari Kementerian Kebudayaan adalah bagaimana Indonesia yang kaya budaya menjadi kota dunia," kata dia.

Dia mengatakan bahwa guna mewujudkan itu semua tidak lepas dari adanya rasa cinta tanah air yang harus diimplementasikan di dalam mencintai budaya.

"Kemudian juga menjual budaya dan menguasai dunia melalui budaya," kata dia. Ant

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Desa Pusat Pemerataan Pembangunan Nasional

NERACA Tanjungpinang - Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM)…

Isra Mikraj Momen Perbaiki Kualitas Diri

NERACA Tangerang - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, Banten mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW…

Kiat Mengatur Pengeluaran Uang Secara Bijak

NERACA Jakarta - Tren No Buy Challenge 2025 untuk mendorong penerapan gaya hidup hemat dan mencegah konsumsi berlebihan menjadi perbincangan…

BERITA LAINNYA DI

Desa Pusat Pemerataan Pembangunan Nasional

NERACA Tanjungpinang - Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM)…

Isra Mikraj Momen Perbaiki Kualitas Diri

NERACA Tangerang - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, Banten mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW…

Kiat Mengatur Pengeluaran Uang Secara Bijak

NERACA Jakarta - Tren No Buy Challenge 2025 untuk mendorong penerapan gaya hidup hemat dan mencegah konsumsi berlebihan menjadi perbincangan…