NERACA
Jakata — Genjot pertumbuhan penjualan, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menggandeng PT Pegadaian sebagai perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha bullion untuk mengembangkan ekosistem emas di Indonesia. “Langkah strategis ini akan memberikan dampak positif bagi industri emas nasional dan memperkuat peran Indonesia sebagai salah satu pasar emas terbesar di dunia,”kata Sandra Sunanto, Direktur Utama Hartadinata Abadi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan, lanjutnya, sangat antusias bekerja sama dengan PT Pegadaian dalam mendukung ekosistem emas. Saat ini, perseroan memiliki visi besar dengan produk bullion EMASKU untuk menjadi pemain kunci yang penting di dalam ekosistem emas di Indonesia.
Lebih lanjut, kolaborasi antara Hartadinata Abadi dan PT Pegadaian mencerminkan komitmen kedua perusahaan dalam mendukung visi pemerintah Indonesia untuk memperkuat penghiliran industri emas di Indonesia. Dengan sinergi ini, imbuhnya, ekosistem emas diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi berbasis bullion.
Kemudian dalam mengejar pertumbuhan bisnisnya, Director of Investor Relations HRTA Thendra Chrisnanda seperti dikutip Kontan pernah bilang, perseroan akan lebih selektif dalam penambahan gerai. Hal ini berkaitan dengan tantangan yang dihadapi, seperti kenaikan PPN 12%. “HRTA akan selektif dalam melakukan ekspansi gerai ritel dimana kami masih menargetkan penambahan gerai baru sekitar 10 sampai 15 gerai di 2025," jelasnya.
HRTA melanjutkan, tahun 2025 mendatang prospek kinerja Hartadinata masih optimistis terus bertumbuh. Menurutnya, ketidakpastian kondisi geopolitik dan perekonomian masih akan mendorong emas menjadi safe haven. Perusahaan juga masih akan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar double digit.
Pada kuartal III 2024, HRTA mencetak kinerja cemerlang dengan peningkatan pendapatan dan laba bersih yang meningkat. Perseroan mencatat pendapatan naik 42,44% di angka Rp13,29 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, HRTA catat perolehan sebesar Rp9,33 triliun.
Lalu pos laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turut meningkat 16,21% menjadi Rp301,91 miliar dari perolehan Rp259,78 miliar pada kuartal III 2023 lalu. Lalu EBITDA Perusahaan juga naik 9,5% menjadi Rp641,7 miliar dari perolehan Rp586,0 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pos aset, liabilitas dan ekuitas turut meningkat masing-masing sebesar Rp8,96% secara year to date, lalu 7,21% secara year to date, dan sebesar 11,67% secara year to date. Aset HRTA per September 2024 adalah sebesar Rp5,47 triliun, lalu liabilitas sebesar Rp3,27 triliun dan ekuitas sebesar Rp2,20 triliun per kuartal III 2024.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…
NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…
NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…