NERACA
Jakarta – Emiten migas, PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) langsung tancap gas setelah melantai di pasar modal. Dimana anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk ini menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit. Selain itu, produksi migas dari dua blok konsesi di wilayah kerja (WK) Cepu & Jabung diperkirakan bakal meningkat tahun depan.“Mudah-mudahan double digit ya pendapatannya,” kata Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, target tambahan produksi dari Blok Cepu bisa dicatat tahun depan seiring dengan kegiatan eksplorasi lanjutan lewat program Banyu Urip Infill Clastic (BUIC). Program eksplorasi BUIC itu diperkirakan bakal menambah lifting minyak mencapai sebesar 49,92 MMSTB hingga 2034. “Memang akan ada pengembangan ya, mereka lagi akan drilling sumur-sumur baru,”ujarnya.
Selain itu, perseroan juga tengah menjajaki kemungkinan akuisisi hak partisipasi atau participting interest (PI) blok migas. Disebutkan, tengah menjajaki peluang peningkatan porsi hak partisipasi di Blok Cepu dan kesempatan investasi baru di Blok Kasuri, Papua Barat.
Direktur RAJA, Sumantri Suwarno mengatakan, RATU bakal diarahkan untuk meningkatkan hak partisipasinya di sejumlah blok migas sebelum memutuskan untuk menjadi operator lapangan.“Di awal-awal akan ada proses memperbesar investasi tetapi belum sebagai operator, ketika kita sudah merasa nyaman, kita akan mengambil titik sebagai operator,”ungkapnya.
Berdasarkan laporan keuangan RATU, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$27,95 juta per 30 Juni 2024. Torehan pendapatan itu naik signifikan dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya di level US$11,51 juta.
Adapun, laba bersih yang dihimpun RATU mencapai US$7,39 juta pada semester I/2024. Torehan laba bersih itu naik dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya di angka US$6,14 juta. Pada pembukaan perdagangan perdananya, Rabu (8/1) saham RATU terpantau melejit 285 poin atau 24,78% ke level harga Rp1.435 per lembar.
RATU mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp140 miliar dengan frekuensi perdagngan sebanyak 470 kali. Adapun, anak usaha PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) itu mematok harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) senilai Rp1.150 per lembar atau batas atas dari harga bookbuilding.
Raharja Energi Cepu menyampaikan perseroan menawarkan 543,01 juta saham dalam IPO. Jumlah itu mencakup 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham yang dijual oleh RAJA. Total saham IPO Raharja Energi Cepu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
Nilai IPO tersebut terdiri atas Rp218,56 miliar hasil penerbitan saham baru dan Rp405,9 miliar masuk kocek RAJA sebagai hasil dari divestasi saham RATU. Dari jumlah dana IPO yang dikantongi RATU, perseroan akan menggunakan sekitar Rp157,36 miliar untuk dipinjamkan kepada anak usahanya PT Raharja Energi Tanjung Jabung. (bani)
NERACA Jakarta – Emiten jasa iklan dan percetakan, PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) menargetkan penjualan bersih tumbuh 5% pada…
NERACA Jakarta – Kabar rencana perusahaan starup kopi lokal, Fore Coffee dan East Ventures bakal melantai di pasar modal belum…
NERACA Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) dan Seacon Crew Management Co, Limited (Seacon) telah…
NERACA Jakarta – Emiten jasa iklan dan percetakan, PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) menargetkan penjualan bersih tumbuh 5% pada…
NERACA Jakarta – Kabar rencana perusahaan starup kopi lokal, Fore Coffee dan East Ventures bakal melantai di pasar modal belum…
NERACA Jakarta – Emiten migas, PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) langsung tancap gas setelah melantai di pasar modal. Dimana…