NERACA
Jakarta – Tahun ini, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) menargetkan nilai kontrak baru senilai Rp25 triliun hingga Rp28 triliun."Target tersebut belum final. Namun kontrak tersebut paling besar akan berasal dari proyek-proyek Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) dan dari proyek BUMN,”kata Sekretaris Perusahaan ADHI, Rozi Sparta di Jakarta, kemarin.
Kemudian, lanjutnya, ada beberapa proyek dari investasi sendiri dan ada beberapa proyek KPBU. Sementara itu, Direkur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson menuturkan, sepanjang 2024 perolehan nilai kontrak ADHI mencapai Rp20 triliun. "Tahun 2024 nilai perolehan kontrak Rp20 triliun, terbanyak dari konstruksi gedung," ujar Entus.
Sebelumnya, perseroan menyampaikan sampai September 2024 telah mengantongi kontrak baru senilai Rp14,2 triliun. Kontrak tersebut didominasi oleh proyek pengerjaan gedung. Kontrak baru pada September 2024 tersebut didapat dari pekerjaan proyek gedung sebesar 46%, sumber daya air sebesar 30%, sisanya jalan & jembatan, properti, manufaktur, dan EPC sebesar 24%.
Berdasarkan sumber pendanaan bersumber dari pemerintah sebesar 54%, loan sebesar 9%, BUMN/BUMD sebesar 19%, dan swasta sebesar 18%. Perolehan kontrak juga masih didominasi 90% dari lini Engineering & Konstruksi, 4% dari bisnis Property & Hospitality, 4% lini Manufaktur, dan Investasi & Konsesi sebesar 2%.
Kata Entus, perseroan juga tengah mematangkan rencana merger dengan Brantas Abipraya dan Nindya Karya. Disampaikannya, saat ini rencana merger ADHI dengan dua perusahaan tersebut tengah berada dalam proses persiapan kajian konsultan. "Targetnya harusnya tahun ini bisa merger, sambil tunggu kajian selesai semuanya, baru kami putuskan kapan bisa dilakukan. Supaya kami bisa menentukan arahnya ke mana," ucapnya.
Nantinya, penggabungan usaha antara ADHI, Nindya Karya, dan Brantas Abipraya akan dilakukan dalam bentuk holdingisasi. ADHI akan menjadi induk dari kedua BUMN tersebut. Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, merger BUMN ini baru akan dibahas pada rapat pimpinan pekan depan bersama dengan wakil menteri BUMN. Disampaikannya, pihaknya akan terus mengefisiensikan BUMN yang ada. Menurut Erick, pihaknya masih memerlukan pendalaman dari merger tersebut.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengundang para arsitek Indonesia untuk menciptakan ide-ide terbaik dalam desain rumah subsidi berlandaskan…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
Perkuat dominasi kepemilikan saham, PT Gesit Perkasa sebagai pemegang saham pengendali PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) memborong 73.284.750 lembar saham…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengundang para arsitek Indonesia untuk menciptakan ide-ide terbaik dalam desain rumah subsidi berlandaskan…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
Perkuat dominasi kepemilikan saham, PT Gesit Perkasa sebagai pemegang saham pengendali PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) memborong 73.284.750 lembar saham…