Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan peduli pada lingkungan, Grant Thornton Indonesia mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam melakukan konsumsi harian, terutama terkait produk perawatan pribadi, kecantikan, dan kebutuhan sehari-hari. “Inisiatif CSR dari Grant Thornton Indonesia tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan CSR Day 2024 yang berlangsung selama kurang lebih sebulan, kami mulai dengan sosialisasi melalui media sosial dan mendorong partisipasi aktif dari teman-teman karyawan Grant Thornton Indonesia, yaitu GT-Zens, melalui salah satu kegiatan utama kami yang mencakup pengumpulan produk kecantikan atau produk perawatan kulit bekas yang dikelola bersama mitra kolaboratif kami,”kata Head of Support Services Grant Thornton Indonesia, Mul Halimwidjaya dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, kegiatan ini diharapkan bisa menginspirasi gaya hidup yang lebih bertanggung jawab dan bijak dalam konsumsi. Melalui program-program ini, pihaknya tidak hanya mendorong untuk mendaur ulang, tetapi juga menginspirasi kebiasaan bertanggung jawab di setiap lapisan masyarakat, mulai dari kebiasaan kecil di rumah hingga pola konsumsi yang lebih bijaksana.
Industri produk perawatan pribadi dan kecantikan yang semakin berkembang pesat, serta pemasaran yang masif melalui media sosial, turut meningkatkan volume limbah produk ini. Minderoo Foundation juga melaporkan, dari sekitar 120 miliar unit produk kosmetik global, sebagian besar limbah yang dihasilkan tidak didaur ulang. Hal ini memperburuk kondisi lingkungan, terutama karena produk-produk ini sering kali sulit terurai atau mengandung bahan-bahan berbahaya.
Sejak awal kampanye ini, Grant Thornton Indonesia telah berhasil mengumpulkan 89,2 kg sampah yang terdiri dari 1.726 produk bekas produk perawatan pribadi. Dari jumlah tersebut, saat ini Kertabumi Recycling Center sudah berhasil mendaur ulang lebih dari 30%, yang diharapkan dapat memberi dampak positif bagi lingkungan sekaligus menumbuhkan kesadaran tentang pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Jessica Halim, Co-Founder dari Demibumi, menyoroti pentingnya kebiasaan ramah lingkungan yang sering terabaikan di rumah tangga. ”Kami di rumah punya 5 tempat sampah khusus untuk memilah jenis-jenis sampah yang berbeda. Sistem ini memang butuh komitmen tinggi, dan salah satu tantangan utamanya adalah memastikan keluarga tetap konsisten,”ungkapnya.
Dalam hal ini, lanjutnua,, semua anggota keluarga, termasuk anak-anak, ikut terlibat dan sadar dalam mengelola sampah – ini seperti menjadi 'polisi sampah'. Hal ini bukanlah perkara yang mudah, namun, dengan kesadaran dan toleransi, lama-kelamaan kebiasaan ini bisa menjadi hal alami. “Kami ingin menunjukkan bahwa perubahan kecil di rumah bisa membawa manfaat nyata, bahkan bisa menghasilkan keuntungan”, ungkap Jessica.
Sementara itu, Santi Novianti, Co-Founder dan PR Director dari Kertabumi Recycling Center, menambahkan tentang peran penting masyarakat dalam pengelolaan sampah. “Masyarakat dapat memulai dari hal paling sederhana, seperti memilah sampah di rumah. Kebiasaan ini memungkinkan bank sampah untuk mengolah kembali atau meng-upcycling, sehingga sampah tidak terbuang sia-sia,”katanya.
Menurutnya, sangat penting bagi kita semua untuk menghargai pekerjaan para pemulung yang membantu mengurangi sampah di lingkungan kita. Meski tidak terlihat ada perbedaan besar antara pria dan wanita dalam kesadaran lingkungan, perempuan memang cenderung lebih peduli terhadap sampah rumah tangga sehari-hari. Ini adalah kebiasaan kecil, namun sangat penting, karena Indonesia sudah dalam kondisi darurat sampah. “Dengan langkah ini, kami berharap para GT-Zens dapat mulai beraksi dari hal-hal kecil di rumah”, jelas Santi.
Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melalui program…
Kajian dari Kementerian Agama Republik Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 38,49% masyarakat Indonesia masih mengalami buta huruf Al-Quran. Hal…
Melanjutkan komitmen terhadap inovasi berkelanjutan dan konservasi lingkungan, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) hadirkan program Employee Carbon Offset (ECO)…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan peduli pada lingkungan, Grant Thornton Indonesia mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam melakukan…
Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melalui program…
Kajian dari Kementerian Agama Republik Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 38,49% masyarakat Indonesia masih mengalami buta huruf Al-Quran. Hal…