Garap Rumah Murah Hingga Energi - Kadin Buka Peluang Kerja Sama Para Pengusaha AS

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie membuka peluang kerja sama dengan para pengusaha profesional Amerika Serikat (AS) untuk ikut dalam program pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yaitu pembangunan rumah murah 3 juta per tahun, program pangan dan juga energi. “Kami bicara mengenai food security atau ketahanan pangan, energy security (ketahanan energi), dan juga bicara mengenai (program pemerintah) 3 juta rumah murah. Dan juga tadi kami bicara mengenai bagaimana relasi AS dan China, serta dimana peran Indonesia untuk tentunya melanjutkan apa yang telah dibuat sebelumnya,” kata Anindya dalam siaran persnya di Washington DC, AS, kemarin.

Disampaikannya, suatu bukti konkret bahwa Kadin Indonesia harus selalu kerja sama dengan Kamar Dagang lain di luar negeri untuk membuka pasar, meningkatkan investasi, membuka juga kemampuan untuk ekspor. “Inilah yang kami coba buka bersamaan dengan jalannya G to G (kerja sama antar-pemerintah) atas Kunjungan Kenegaraan Presiden Prabowo ke AS untuk bertemu Presiden Joe Biden,” jelas Anindya.

Anindya melihat adanya antusiasme para pengusaha AS untuk berinvestasi di Indonesia. Diakuinya, untuk itu diperlukan ekosistem investasi yang baik dan juga supply chain (rantai pasokan) yang nyaman, yaitu efisien dan efektif, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal.“Isu yang selalu di kedepankan sama, yaitu mengenai kepastian hukum, tenaga kerja, dan juga kepastian dunia usaha untuk melanjutkan usahanya di Indonesia, terutama untuk Foreign Direct Investment (Penanaman Modal Asing Langsung) dan lain-lain,” tambah Anindya.

Dirinya juga menjelaskan, populasi penduduk usia produktif (di bawah 30 tahun) di Indonesia mencapai lebih dari separuh dari total 273 juta penduduk. Hal ini merupakan kekuatan demografis yang dimiliki Indonesia. “Tenaga kerja muda kami tidak hanya berjumlah besar tetapi juga dinamis dan siap mendorong perubahan teknologi, inovasi, dan kemajuan sosial. Hal ini menghadirkan peluang unik untuk pertumbuhan ekonomi yang ingin kami jajaki bersama mitra kami di sini (AS),” tegas Anindya.

Seperti diketahui, sasaran pertumbuhan ekonomi nasional bertahap mencapai 8% salah satunya akan dititikberatkan pada peningkatan masuknya penanaman modal asing langsung, khususnya di sektor-sektor yang berkelanjutan. AS secara konsisten telah menjadi salah satu negara investor besar di Indonesia dengan menyumbang sekitar 2,5 miliar dolar AS, tahun lalu.“Sekarang, dengan komitmen Indonesia untuk mencapai net-zero pada tahun 2060, kami fokus pada energi terbarukan, mulai dari tenaga surya hingga panas bumi. Membangun infrastruktur ramah lingkungan akan membutuhkan sekitar $25 miliar setiap tahunnya, dan kami mengundang mitra seperti AS untuk bergabung dengan kami” kata Anindya.

Anindya menekankan, selain investasi asing, pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga menjadi prioritas Kadin Indonesia untuk membantu mereka berekspansi secara internasional. UMKM menyumbang 60% terhadap PDB Indonesia dan mempekerjakan hampir seluruh tenaga kerja di Indonesia. “Transformasi digital adalah bagian besar dari hal itu. Dengan pengalaman yang anda (Kamar Dagang AS) punya, mungkin kita dapat bekerja sama untuk memberikan pelatihan dan teknologi kepada UMKM Indonesia agar siap memasuki pasar global. Hal ini bukan hanya tentang meningkatkan ekspor, namun juga tentang menciptakan perekonomian yang lebih inklusif dan berketahanan,” ungkapnya.

Setelah Amerika Serikat, Anindya yang juga merupakan Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) akan memimpin delegasi Indonesia ke KTT APEC di Lima, Peru, yang akan berlangsung hingga 16 November 2024, yang juga akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto.

BERITA TERKAIT

Potensi Pendapatan Rp3 Triliun - SGER Teken Kontrak Batubara 2 Juta MT

NERACA Jakarta – Pacu pertumbuhan volume produksi batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sebagai pembeli dan PT Merge…

Komitmen PLN Membangun Warisan Energi Bersih

Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan, serta dampak dari penggunaan energi fosil yang berlebihan telah membawa pada ancaman serius terhadap…

Pefindo Pertahankan Rating A+ Barito Pacific

NERACA Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ kepada PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Meski demikian, ada…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Potensi Pendapatan Rp3 Triliun - SGER Teken Kontrak Batubara 2 Juta MT

NERACA Jakarta – Pacu pertumbuhan volume produksi batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sebagai pembeli dan PT Merge…

Komitmen PLN Membangun Warisan Energi Bersih

Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan, serta dampak dari penggunaan energi fosil yang berlebihan telah membawa pada ancaman serius terhadap…

Pefindo Pertahankan Rating A+ Barito Pacific

NERACA Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ kepada PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Meski demikian, ada…