Warga Diingatkan Menjaga Imunitas Saat Musim Hujan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan mulai November 2024. BMKG pun mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi potensi curah hujan tersebut. Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya pula, secara umum sepanjang 2025 hujan diperkirakan melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Adapun intensitas curah hujan berkisar antara 1.000 – 5.000 mm per tahun. Kemudian hal yang tidak kalah penting juga memasuki musim hujan adalah menjaga imunitas dan kebersihan guna mencegah sakit. “Tetap harus jaga imunitas. Jaga kebersihan lingkungan sekitar dan rumah masing-masing," kata dokter umum di Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Koja, Jakarta Utara, dr. Siti Rosidah.

Rosidah menyampaikan, ada sejumlah upaya yang bisa dilakukan guna menjaga imunitas tubuh. Antara lain konsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung serat terutama buah-buahan dengan kandungan vitamin C dan suplemen daya tahan tubuh bila dibutuhkan."Banyak minum air putih, setidaknya delapan gelas per hari. Tidur yang cukup, delapan jam per hari dan berolahraga rutin yakni seminggu dua hingga tiga kali atau per minggu sesuai intensitas," kata dia.

Lalu, penyakit yang dapat muncul selama musim hujan, antara lain radang tenggorokan, influenza, diare, demam berdarah dengue (DBD) dan penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus serta infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Selain itu, ada dua penyakit yang beberapa waktu terakhir menginfeksi sejumlah pelajar di Tanah Air. Yakni cacar air dan gondongan.

Rosidah kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga imunitas dan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing."Cacar dan gondongan itu penyebabnya sama-sama virus. Tetap harus jaga imunitas, jaga kebersihan lingkungan sekitar dan rumah masing-masing,"ujarnya.

Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit-penyakit yang sering terjadi selama musim hujan. Untuk pencegahan penyakit saat musim hujan, warga disarankan segera melakukan vaksinasi seperti influenza, melindungi tubuh dari gigitan nyamuk. Antara lain menggunakan kelambu atau produk pengusir nyamuk saat tidur dan mengenakan pakaian yang menutupi tubuh, terutama selama waktu-waktu saat nyamuk aktif.

 Upaya lainnya, yakni membersihkan tempat-tempat genangan air di sekitar rumah, memastikan air minum berasal dari sumber yang aman, membersihkan rumah secara teratur untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Selain itu, warga juga perlu memotong kuku secara teratur dan menjaga kebersihan tangan untuk mencegah infeksi kulit dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Dinkes mengingatkan warga agar segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami berbagai penyakit penyerta musim hujan sehingga penanganan dapat dilakukan sedini mungkin agar aktivitas harian selama musim hujan tidak terganggu.

Waspadai DBD

Di saat musim hujan, biasanya banyak sekali penyakit yang bakal hinggap. Maka tak heran selain menjaga imunitas juga menjaga kebersihan lingkungan, terlebih potensi penyebaran Demam Berdarah Dengue. Berangkat dari hal tersebug, pemerintah Kota Jakarta Pusat mengingatkan warga di wilayah tersebut untuk tetap menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus guna mencegah DBD,"Kami terus mengingatkan ke warga Jakarta khususnya Jakarta Pusat untuk tetap melaksanakan kegiatan PSN 3M Plus, menjaga kebersihan lingkungan, jangan main di genangan air hujan," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari

Risma menjelaskan, kegiatan PSN 3M Plus dapat dilakukan seperti menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air dan drum minimal seminggu sekali. Lalu, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembangbiak nyamuk, menaburkan larvasida pembasmi jentik pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.

Memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur serta memasang kawat kasa pada lubang ventilasi. Selanjutnya menggunakan anti nyamuk dan menghindari perbuatan menggantung pakaian yang sudah dipakai. Kegiatan PSN 3M Plus ini perlu dilakukan secara rutin untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama enam bulan."Kita harus mencegah penyakit yang rawan muncul saat musim hujan dan banjir antara lain DBD, leptospirosis, diare dan ISPA," ujar Risma.

Selain itu, upaya dari Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat dalam penanggulangan dampak kesehatan akibat hujan dan banjir dengan membuat Surat Keputusan (SK) Koordinator Wilayah (Korwil) PSN dan melaksanakan PSN rutin. Pihaknya juga memastikan layanan Puskesmas dan rumah sakit serta obat-obatan untuk penanganan penyakit di musim hujan sudah memadai.

Wilayah Jakarta Pusat sudah tersedia 27 Rumah Sakit Umum dan dua rumah sakit khusus ibu dan anak. Selain itu delapan Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan penyakit akibat musim penghujan seperti DBD. Kemudian Unit Pelaksana Teknis Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (UPT PK3D) dalam pengelolaan Bencana Alam melalui Unit Krisis Kesehatan."Selain pelayanan kesehatan, kami juga melakukan sosialisasi terkait penyakit-penyakit musim hujan dan pencegahannya," katanya.

 Sudinkes Jakarta Pusat mencatat sejak Januari hingga 5 September 2024, kasus DBD di Jakarta Pusat sebanyak 1.125 dan kasus meninggal lima orang di Kemayoran, Johar Baru dan Tanah Abang. Kasus terbanyak di Kecamatan Kemayoran 301 kasus, Johar Baru (192), Cempaka Putih (164), Tanah Abang (117), Sawah Besar (115), Menteng (115), Senen (96) dan Gambir sebanyak 25 kasus.

 

 

BERITA TERKAIT

OMRON Tegaskan Komitmen dalam Meningkatkan Kesadaran dan Pemantauan Kesehatan Jantung

NERACA Jakarta –  OMRON Healthcare Indonesia bekerja sama dengan Jakarta Heart Center (JHC) menyelenggarakan acara bertajuk ‘Heart-to-Heart Gathering: A Journey…

Waspadai Sindrom Nefrotik yang Sering Diderita Anak Prasekolah

  Konsultan Nefrologi Anak FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Sudung O. Pardede Sp.A(K) mengatakan sindrom nefrotik bisa terjadi pada semua orang dan…

Rajin Olahraga Kurangi Risiko Terkena Stroke Kembali

Tahukah kamu dari 276,4 juta penduduk di 38 provinsi di Indonesia, 2,9 juta jiwanya mengalami stroke per tahun. Angka ini…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

OMRON Tegaskan Komitmen dalam Meningkatkan Kesadaran dan Pemantauan Kesehatan Jantung

NERACA Jakarta –  OMRON Healthcare Indonesia bekerja sama dengan Jakarta Heart Center (JHC) menyelenggarakan acara bertajuk ‘Heart-to-Heart Gathering: A Journey…

Waspadai Sindrom Nefrotik yang Sering Diderita Anak Prasekolah

  Konsultan Nefrologi Anak FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Sudung O. Pardede Sp.A(K) mengatakan sindrom nefrotik bisa terjadi pada semua orang dan…

Warga Diingatkan Menjaga Imunitas Saat Musim Hujan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan mulai November 2024. BMKG pun mengimbau masyarakat…