NERACA
Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) terus memperkuat langkah nyata kepeduliannya pada peningkatan kualitas pendidikan vokasi. Berjalan melalui program pendirian pusat keunggulan di berbagai sekolah menengah kejuruan, terbaru, perusahaan spesialis tata udara asal Jepang berusia satu abad di dunia ini meresmikan pusat keunggulan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nadhlatul Ulama Ma’arif Kudus, Jawa Tengah, Selasa (5/11).
Dinamai DAIKIN Center of Excellence, dengan peresmian ini DAIKIN tercatat telah memiliki tiga pusat keunggulan bagi SMK di Jawa Tengah. Sementara di seluruh Indonesia, perusahaan yang dikenal melalui berbagai produk pendingin udara (air conditioner – AC) ini tercatat telah membangun enam DAIKIN Center of Excellence yang tersebar diantara SMK negeri maupun swasta.
“Pengembangan DAIKIN Center of Excellence ini merupakan wujud nyata komitmen DAIKIN dalam sinerginya dengan pemerintah bagi pengembangan kompetensi pendidikan vokasi,” ujar Budi Mulia, Direktur PT. Daikin Airconditioning Indonesia. Tak berjalan sporadis, menurut Budi Mulia lagi, sinergi DAIKIN dengan pemerintah dalam pembangunan pendidikan vokasi di Indonesia ini tertuang dalam nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.
DAIKIN Center of Excellence di SMK NU Ma’arif Kudus ini menempati dua ruang pada kompleks fasilitas pendidikan SMK NU Ma’arif Kudus yang didedikasikan khusus bagi pengajaran terkait bidang tata udara. Dengan total luas tiap ruangan mencapai 81 meter persegi, penataan ruang praktek langsung siswa ini dipisahkan berdasarkan jenis AC yang menjadi media praktek. Sementara pada satu ruang berisi jajaran AC residensial, pada ruang praktek lainnya digunakan untuk mempelajari AC bagi bangunan komersial. Pada tiap ruang praktek terdapat deretan rak yang berjajar rapi dengan perangkat AC DAIKIN terpasang. Tak ubahnya seperti ruang kelas, ruangan ini juga dilengkapi dengan papan tulis dan meja guru.
Tak hanya AC untuk kebutuhan hunian, dalam ruang praktek ini juga terdapat rak yang didesain khusus penempatannya bagi AC untuk kebutuhan bangunan komersial. Keseluruhan tatanan perangkat AC ini disiapkan sedemikian rupa untuk berbagai praktek terkait perangkat tata udara yang diantaranya proses instalasi, troubleshooting AC hingga refrigerant recovery.
“Mendukung peningkatan pada fasilitasnya secara fisik, DAIKIN juga menyiapkan berbagai program untuk memastikan keberadaannya benar-benar dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kompetensi bagi penggunanya,” ujar Budi Mulia lagi. Tak hanya pada siswa, Budi Mulia pun berharap pemanfaatannya akan pula dapat memberi peningkatan kompetensi bagi tenaga pengajar terkait keilmuannya dalam bidang tata udara.
Berbagai program penguatan kompetensi yang disiapkan DAIKIN ini, menurut Budi Mulia lagi, mencakup berbagai hal. Termasuk didalamnya pengayaan kurikulum, pelaksanaan sertifikasi industri bagi guru dan siswa, pengadaan pelatihan dari DAIKIN sebagai guru tamu, hingga praktek kerja lapangan bagi guru dan siswa.
Lebih lanjut Budi Mulia menyatakan harapannya, keberadaan DAIKIN Center of Excellence di SMK NU Ma’arif Kudus ini akan pula dapat memberi manfaat yang menyentuh berbagai pihak terkait di luar sekolah. Ia mencontohkan diantaranya pemanfaatan bagi pusat pelatihan bagi sekolah mitra ataupun asosiasi terkait refrigerasi dan tata udara di sekitaran wilayah Kudus.
Melalui pemanfaatan lebih besar ini, menurutnya akan mendorong semakin bertumbuhnya tenaga ahli terkait refrigerasi dan tata udara di wilayah Kudus dan sekitarnya. Hal inilah yang kemudian menurutnya pula akan menjadi modal bagi terciptanya simbiosis yang saling menguntungkan dengan pelaku industri.
“Semakin besar kompetensi calon tenaga kerja, akan semakin besar peluang bagi para pelaku industri untuk mendapatkan sumber daya manusia dengan kompetensi unggul,” ujar Budi Mulia. Dikatakannya pula, kebutuhan tenaga ahli terkait bidang tata udara ini masih sangat besar dan terus bertumbuh sejalan dengan pembangunan Indonesia.
Pernyataannya ini, menurutnya, dapat terefleksi pada perjalanan perkembangan DAIKIN di Indonesia. Dikenal sebagai spesialis tata udara dengan reputasi sepanjang satu abad di dunia dan menapaki Indonesia sepanjang lebih dari 50 tahun lamanya, DAIKIN dikenal sebagai pemimpin dalam penyedia solusi tata udara di Indonesia. Dalam menjalankan bisnisnya, DAIKIN memiliki 16 kantor perwakilan di berbagai wilayah di Indonesia dengan sekitar 1.400 mitra bisnis dealer.
Dengan cakupan luas ini, menurut Budi Mulia lagi, DAIKIN bahkan tengah mempersiapkan pendirian pabrik bagi AC hunian di dalam negeri melalui fasilitas produksi yang tengah dibangun di kawasan Cikarang. Dijadwalkan perdana berproduksi pada tahun depan, pabrik DAIKIN yang menerapkan prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya ini akan memiliki kebutuhan sekitar 2,500 tenaga kerja.
“Bila kemudian berhitung kebutuhan tenaga kerja bagi industri ini secara keseluruhan, angkanya masih sangat besar. Termasuk didalamnya industri terkait seperti penyedia jasa instalasi, pemeliharaan hingga perbaikan,” ujar Budi Mulia. Hal inilah yang menurutnya membuat upaya pengembangan sekaligus pemanfaatan pusat keunggulan di sekolah vokasi ini menjadi perhatian DAIKIN.
Kepala sekolah SMK NU Ma’arif Kudus, Arif Zaenal Mubarok, menyambut baik keberadaan DAIKIN Center of Excellence ini. “Apresiasi kami bagi kolaborasi DAIKIN dalam peningkatan kualitas pendidikan vokasi yang berbuah pada pendirian pusat keunggulan di SMK NU Ma’arif Kudus ini,” ujar Arif.
Dalam sambutannya di tengah peresmian DAIKIN Center of Excellence ini, ia pun menyampaikan harapan senada pada semakin meningkatnya kompetensi siswa didik dan tenaga pengajar terkait bidang refrigerasi dan tata udara.
“Sejalan dengan terus berkembangnya industri tata udara, menuntut pula terus berkembangnya keilmuan terkait dengannya. Untuk memastikan para siswa dan tenaga pengajar memiliki kompetensi tinggi yang berkesesuaian dengan kebutuhan industri, menjadi harapan kami, sinergi ini akan terus terjalin di masa mendatang,” kata Arif.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan peduli pada lingkungan, Grant Thornton Indonesia mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam melakukan…
Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melalui program…
Kajian dari Kementerian Agama Republik Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 38,49% masyarakat Indonesia masih mengalami buta huruf Al-Quran. Hal…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan peduli pada lingkungan, Grant Thornton Indonesia mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam melakukan…
Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melalui program…
Kajian dari Kementerian Agama Republik Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 38,49% masyarakat Indonesia masih mengalami buta huruf Al-Quran. Hal…