Laba Samindo Resources Terkoreksi 43,33%

NERACA

Jakarta – Semester pertama 2022, emiten penyedia jasa tambang PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) menorehkan kinerja negatif baik pendapatan ataupun laba. Dimana laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk menurun 43,33% dari US$13,9 juta atau setara Rp198,75 miliar di priode yang sama tahun lalu menjadi US$7,88 juta atau sekitar Rp117,28 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan bersih perseroan tercatat sebesar US$70,49 setara Rp1,04 triliun (kurs Rp14.882) atau menurun 14% dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, MYOH membukukan penjualan sebesar US$81,97 juta atau setara Rp1,17 triliun. Pendapatan MYOH terdiri dari jasa pemindahan tanah dan pengambilan batu bara, jasa pengangkutan batu bara, dan jasa pengeboran ekspolrasi dan lainnya.

Secara rinci, pendapatan MYOH dari jasa pemindahan tanah dan pengambilan batu bara menurun 16,11% menjadi US$47,32 juta atau setara Rp704,31 miliar, jasa pengangkutan batu bara turun 9,28% menjadi US$22,25 juta atau setara Rp331,17 miliar, dan jasa pengeboran ekspolrasi dan lainnya turun 10,38% menjadi US$915,9 ribu atau setara Rp13,63 miliar.

Kemudian terdapat pelanggan yang memiliki nilai transaksi lebih dari 10% dari pendapatan konsolidasian, yakni PT Kideco Jaya Agung yang menyumbang US$70,49 juta atau setara Rp1,04 triliun. MYOH Chart by TradingView Selanjutnya, MYOH mencatatkan penurunan beban pokok penjualan dari US$60,23 juta atau setara Rp860,02 miliar menjadi US$55,96 juta atau setara Rp832,82 miliar pada semester I/2022. Hal ini membuat laba kotor MYOH menurun 33,14% menjadi US$14,53 juta atau setara Rp216,28 miliar dari US$21,73 juta atau setara Rp310,37 miliar.

Sementara itu, jumlah aset MYOH menurun tipis 0,32% dari US$163,96 juta di akhir tahun 2021 menjadi US$163,43 juta pada pertengahan tahun ini. Di sisi lain, jumlah liabilitas menurun 12,22% dari US$23,35 juta pada 31 Desember 2021 menjadi US$20,5 juta pada 30 Juni 2022. Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan 33,93% dari US$69,49 juta menjadi US$93,06 juta pada semester I/2022. Tahun ini, perseroan menargetkan volume pengupasan lapisan tanah atau overburden removal sebanyak 38 juta bank cubic meter (bcm) untuk tahun ini. Target ini naik dari realisasi overburden removal sepanjang tahun lalu sebanyak 36,4 juta bcm.

Terkait dengan pendapatan MYOH memproyeksikan pendapatan US$ 155,71 juta atau setara Rp2,22 triliun. Angka tersebut menurun 3,08% dari capaian tahun 2021 yakni US$160,66 juta atau setara Rp 2,29 triliun (kurs Rp14.278). Sementara untuk laba, MYOH memasang target US$22,85 juta (setara Rp326,3 miliar) atau turun 15,22% dari tahun 2021. Laba setelah pajak yang diperoleh MYOH pada 2021 mencapai US$26.95 juta atau setara Rp384,88 miliar.



 

BERITA TERKAIT

Danai Pengembangan Proyek - Lagi, Amman Mineral Absen Bagikan Dividen

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk…

Danai Modal Kerja - Mandiri Tunas Finance Rilis Obligasi Rp2,5 Triliun

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…

Geopolitik Timur Tengah Bikin IHSG Terkoreksi

NERACA Jakarta  -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore,  indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Danai Pengembangan Proyek - Lagi, Amman Mineral Absen Bagikan Dividen

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk…

Danai Modal Kerja - Mandiri Tunas Finance Rilis Obligasi Rp2,5 Triliun

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…

Geopolitik Timur Tengah Bikin IHSG Terkoreksi

NERACA Jakarta  -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore,  indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah…