NERACA
Sukabumi - Keberhasilan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas, tidak cukup hanya diukur dari besarnya omzet, melainkan juga, harus dibarengi dengan komitmen terhadap ukuran yang benar, konsistensi produk, serta jaminan kualitas, cost, delivery, dan safety (CDS).
"UMKM harus punya mimpi besar, tapi juga harus jujur dalam menjalankan usahanya. Jangan pernah membohongi konsumen. Ukur dengan benar, karena dari situlah kualitas lahir,” ujar Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki saat membuka kegiatan Sosialisasi Metrologi Legal, di Ruang Pertemuan Bidang Koperasi, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Kamis (12/6).
Ayep juga mengungkapkan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi tengah bergerak untuk mewujudkan visi kota inovatif, mandiri, agamis, dan nasionalis (IMAN). Untuk itu kata Ayep, salah satu pondasi yang harus dibangun untuk mencapai visi tersebut, yakni iklim usaha yang sehat dan adil melalui penerapan budaya tertib ukur, sehingga konsumen mendapatkan kepastian dan perlindungan.
"Saya mengajak semua peserta untuk mengikuti sosialisasi ini dengan serius dan antusias. Jangan sampai kegiatan ini hanya menjadi seremonial saja, tapi benar – benar diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Mari kita semua menjadi agen perubahan dalam menciptakan budaya tertib ukur," ungkapnya.
Pemkot Sukabumi, Sambung Ayep, berkomitmen untuk terus mendampingi dan membina UMKM secara menyeluruh dan strategis, guna menciptakan ekosistem perdagangan yang jujur, profesional, dan berdaya saing."Sosialisasi ini sangat penting untuk membangun kepercayaan konsumen, dan mendorong daya saing produk UMKM di pasar yang semakin kompetitif," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Diskumindag Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan, mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman para pelaku usaha terhadap pentingnya metrologi legal dalam praktik perdagangan, terutama dalam hal akurasi ukuran, dimensi, dan berat."Budaya tertib ukur merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kualitas produk," katanya.
Agus juga menegaskan, pihaknya secara berkala akan mengadakan kegiatan tera ulang di beberapa pasar. Hal ini untuk memastikan setiap pelaku usaha menerapkan budaya tersebut."Tera ulang kita agendakan di beberapa pasar, tahun ini baru dilaksanakan di Pasar Pelita. Mungkin pertengahan tahun atau triwulan tiga kamai akan lakukan tera ulang kembali," pungkasnya. Arya
NERACA Jakarta - Pemerintah melalui program Listrik Desa (Lisdes) menargetkan penyediaan listrik bagi 780.000 rumah tangga hingga 2029. Program…
NERACA Dumai, Riau — Upaya pemerintah dalam memberantas peredaran narkotika kembali membuahkan hasil gemilang. Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan…
Metode Tobacco Harm Reduction Bisa Diterapkan untuk Menurunkan Angka Perokok? NERACA Jakarta – Swedia menjadi negara pertama yang dinyatakan bebas…
NERACA Jakarta - Pemerintah melalui program Listrik Desa (Lisdes) menargetkan penyediaan listrik bagi 780.000 rumah tangga hingga 2029. Program…
NERACA Dumai, Riau — Upaya pemerintah dalam memberantas peredaran narkotika kembali membuahkan hasil gemilang. Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan…
Metode Tobacco Harm Reduction Bisa Diterapkan untuk Menurunkan Angka Perokok? NERACA Jakarta – Swedia menjadi negara pertama yang dinyatakan bebas…