NERACA
Jakarta - Sampai dengan Mei 2025, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) mencatatkan penjualan mencapai sebesar Rp80 miliar atau sebesar 50% dari target penjualan Rp160 miliar.“Tahun 2025 kita punya rencana penjualan sampai Rp160 miliar. Tapi kelihatan kita bisa capai, karena sekarang aja sudah Rp80 miliar atau 50% dari target 2025. Secara operasional di periode ini sejak awal tahun banyak libur panjang, dan di sisa tahun 2025 hari kerja jauh lebih banyak maka optimisme ini sangat layak,” ujar Komisaris Utama SBMA, Effendi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Secara pendapatan, kata Direktur Operasional SBMA Julianto Setyoadji, kinerja perseroan masih sesuai proyeksi, dengan kondisi riil yang sebagian besar dipengaruhi oleh kalender perayaan keagamaan. Selain itu, profitabilitas perseroan juga masih terjaga seiring beberapa departemen yang sudah bisa memberikan peningkatan produktivitas, efisiensi, serta penekanan losses pengiriman.
Dari sisi produksi, lanjutnya, perseroan terus melakukan peningkatan kemampuan produksi special gas dengan metoda dan carrier gas yang lebih variatif.“Untuk efisiensi, perseroan senantiasa melakukan peningkatan kerjasama dengan valuable partner. Peningkatan kemandirian dengan penambahan knowledge departemen produksi ,distribusi dan operasional. Agar program preventif, produktivitas dan pengelolaan aset lebih baik,” ujar Julianto.
Dirinya mengungkapkan, perseroan telah mengantongi beberapa kontrak pelanggan baru di periode Januari sampai Mei 2025, dengan perkembangan terbanyak di sektor mining (batubara dan shipyard), industri oleochemical, sektor rumah sakit.“Penjajakan harus terus dilakukan terutama mining seperti Petrosea, Adaro dan kontrak sewa peralatan atau service supply ke sektor Oil and Gas,” tutur Julianto.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp3,71 miliar atau setara Rp4 per lembar untuk tahun buku 2024. Para pemegang saham yang berhak atas dividen itu adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan tanggal 18 Juni 2025, dan dividen akan dibayarkan pada 18 Juli 2025.“RUPST memutuskan perseroan memberikan dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp3,71 miliar atau Rp4 per lembar saham,”kata Julianto.
Dalam RUPST, para pemegang saham juga menyetujui pemberhentian Carsen Finrely dari Komisaris Independen, sehingga, jajaran komisaris perseroan saat ini diantaranya Komisaris Utama Effendi, Komisaris Dinawati, serta Komisaris Independen M. Slamet Brotosiswoyo. Sementara itu, jajaran direksi masih tetap sama, diantaranya Direktur Utama Rini Dwiyanti, Wakil Direktur Utama Welly Sumanteri, serta Direktur Operasional Julianto Setyoadji.
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…