Polda Metro Jaya : Konflik Agraria Sering Berujung Tindakan Premanisme

NERACA

Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra menegaskan bahwa maraknya konflik agraria di daerah itu kerap berujung pada tindakan premanisme.

"Hal inilah yang mendorong digelarnya diskusi kelompok terfokus (focus group discussion/FGD) sebagai langkah strategis untuk merumuskan penanganan bersama," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (12/6).

Ia menjelaskan, pihaknya menggelar agenda itu bertajuk “Permasalahan Penanganan Agraria yang Berkeadilan di Tengah Maraknya Aksi Premanisme” bersama pemangku kepentingan terkait.

Ia juga menambahkan permasalahan agraria seringkali menjadi pemicu konflik yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk melakukan aksi premanisme.

"Dalam FGD ini, kami ingin menyusun langkah konkret dan berkelanjutan dalam menanggulangi permasalahan tersebut," kata Wira.

Wira juga menyebutkan FGD ini dihadiri oleh perwakilan dari Pemprov DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (melalui Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi), serta dari Provinsi Banten (Kota Tangerang dan Tangerang Selatan) turut hadir dan memberikan pandangan mereka terkait penanganan konflik lahan di wilayah masing-masing.

"Kami mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Jadetabek, jika menemukan konflik agraria yang mengarah pada praktik premanisme agar segera melaporkannya. Kami siap menindak bersama 'stakeholder' terkait," tegasnya.

Wira juga menekankan bahwa negara tidak boleh kalah oleh premanisme dalam bentuk apa pun.

"Itu komitmen kami, negara tidak boleh kalah oleh aksi premanisme," ucapnya.

FGD tersebut dihadiri oleh sejumlah nara sumber dari instansi pemerintah seperti Dirjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan ATR/BPN Ilyas Tedjo Prijono, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Dr. Bahtiar Bahruddin dan Guru Besar Universitas Pancasila Prof. Dr. Agus Surono.

Juga, Staf Ahli Partisipasi Masyarakat dan Pemda Kementerian ATR/BPN Irjen Pol Drs. Widodo dan Karoops Polda Metro Jaya Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika.

Sebelumnya, menurut Pusat Informasi Kriminal Bareskrim Polri, sepanjang 2024, tercatat 4.207 kasus yang berkaitan dengan senjata tajam atau praktik premanisme di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta.

Sedangkan hingga akhir April 2025, sudah tercatat 1.426 kasus serupa atau rata-rata sekitar 12 kasus per hari.

Pada 1 Mei 2025, Polri meluncurkan operasi serentak dan menyelesaikan 3.326 kasus premanisme di berbagai daerah, termasuk Jakarta. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Naikkan Gaji Hakim, Prabowo: Negara Kita Kuat, Makmur, dan Kaya

NERACA Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa keputusan untuk menaikkan gaji hakim didasarkan pada keyakinannya bahwa Indonesia merupakan…

Pemerintah Tegaskan Kawal Proses Penyusunan RUU Hak Cipta

NERACA Jakarta - Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mengawal proses penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Hak Cipta yang baru dengan melibatkan seluruh…

Legislator: Penuntasan Sengketa Empat Pulau dengan Semangat Harmoni

NERACA Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin meminta pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri untuk menuntaskan persoalan…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Naikkan Gaji Hakim, Prabowo: Negara Kita Kuat, Makmur, dan Kaya

NERACA Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa keputusan untuk menaikkan gaji hakim didasarkan pada keyakinannya bahwa Indonesia merupakan…

Pemerintah Tegaskan Kawal Proses Penyusunan RUU Hak Cipta

NERACA Jakarta - Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mengawal proses penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Hak Cipta yang baru dengan melibatkan seluruh…

Polda Metro Jaya : Konflik Agraria Sering Berujung Tindakan Premanisme

NERACA Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra menegaskan bahwa maraknya konflik…