NERACA
Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Indointernet Tbk. (EDGE) atau Indonet tengah melakukan pembangunan jaringan fiber optic dengan nilai investasi sebesar US$30 juta sejak tahun 2024 atau setara dengan Rp497,04 miliar (kurs Jisdor Rp16.568 per dolar AS). “Tahun ini Indonet menargetkan pembangunan fiber optic 30 kilometer (km) hingga 40 km lagi,”kata Senior Vice President Sales Marketing Indointernet, Yudie Haryanto di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, saat ini jaringan fiber optik Indonet adalah sepanjang 700 km yang tersebar di area sekitar Jabodetabek. Yudie melanjutkan, Indonet fokus pada pengembangan fiber optic karena segmen ini merupakan salah satu bagian dari ekosistem infrastruktur digital.
Menurutnya, fiber optic akan melengkapi ekosistem yang ada seperti cloud dan data center milik perseroan. Dirinya juga menjelaskan, saat ini layanan fiber optic dari Indonet sebesar 80% memang masih melayani business to business (B2B), dan sisanya 20% melayani segmen business to consumer (B2C). "Secara keseluruhan, 80% memang untuk B2B.Kemudian 20% untuk B2C, kami melihat ada kesempatan di sana," ujarnya.
Sebagai informasi, dalam pengembangan terbarunya jaringan fiber optic yang dimiliki Indonet dapat terhubung ke beberapa lokasi pusat data dengan menggunakan jalur bawah tanah. Pembaruan ini tidak hanya meningkatkan skalabilitas jaringan, tetapi juga memastikan keamanan fisik dan ketahanan layanan yang lebih tinggi.
Selain itu, Indonet juga melakukan pembaruan pada perangkat jaringan dengan teknologi terkini dan berkualitas yang dapat menyediakan jaringan berkapasitas lebih besar dan layanan yang lebih stabil. Adapun fase berikutnya dari ekspansi Indonet adalah memperluas cakupan core network ke lebih banyak lokasi strategis, untuk mendukung pertumbuhan digital yang merata dan inklusif.
Di tahun 2024, PT Indointernet Tbk membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,01 triliun. Pendapatan ini meningkat 6,99% year-onyear (YoY) dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp950,40 miliar. Pendapatan tersebut ditopang oleh 4 segmen utama yaitu pusat data tercatat sebesar Rp403,68 miliar, layanan cloud sebesar Rp384,89,61 miliar, konektivitas sebesar Rp225,29 miliar layanan terkelola menyumbang Rp13,86 miliar.
Pendapatan bersih EDGE juga mayoritas berasal dari pelanggan pihak ketiga sebesar Rp1,01 triliun dan sisanya sebesar Rp5,06 miliar merupakan pelanggan dari pihak berelasi.
NERACA Jakarta –Sampai dengan April 2025, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah menghabiskan dana sebesar Rp1,79…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025. Dimana perseroan…
NERACA Jakarta – Emiten migas milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) baru saja menemukan kandungan minyak bumi…
NERACA Jakarta –Sampai dengan April 2025, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah menghabiskan dana sebesar Rp1,79…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025. Dimana perseroan…
NERACA Jakarta – Emiten migas milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) baru saja menemukan kandungan minyak bumi…