Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan Banten pada tahun 2021. Menanfaatkan lahan kosong dan terbatas seluas 600-800 meter, budidaya jagung hibrida berjalan lancar dengan beberapa kali panen. Selain jagung juga ada varian tanaman lainnya,“Jumlah anggota kami saat itu 43 orang setelah mengikuti pelatihan dari Kementan. Namun seiringnya berjalan waktu, saat ini yang betul-betul memang turun rutin ke lapangan sebanyak 6 anggota,”kata Ratih Krisnawati, sekretaris Poktan Mekar Permai kepada Neraca.
Dirinya bercerita, hadirnya kelompok tani ini dalam rangka mengembangkan lahan dan mengaktifkan warga perumahan di bidang pertanian (urban farming) saat pandemi. Dimana tanaman yang dipilih jagung hybrida. Alasannya, cocok, terbaik dan konsisten dalam hasil.”Dari beberapa kali kami mencoba menanam di lahan tanah, mulai dari sayuran organik seperti slada romaine, pakcoy, kangkung dan buah melon, kacang panjang, rawit, terong, timun sampai jagung, kami merasakan jagung hybrida terbaik dan konsisten dalam hasil,”ungkapnya.
Disampaikan Ratih, hasil panen baik jagung maupun sayur dijual ke warga. Sebelumnya untuk sayur pakcoy hidroponik pernah kerjasama dengan pengepul di Pantai Indah Kapuk (PIK) selama dua tahun. Namun terputus seiring dengan fokus tanam jagung hybrida. Sementara untuk hasil panennya sendiri, dari awal penanaman di 2024 sudah melakakukan 6 kali panen dan sekarang penanaman ke tujuh.
Begitu besarnya dampak dari budidaya jagung hibrida yang dilakukan kelompok tani Mekar Permai, mendorong PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan dukungan melalui berbagai program, termasuk bantuan permodalan, bantuan alat pertanian, dan kolaborasi dalam pengembangan lahan pertanian. “Kesuksesan budidaya jagung hibrida ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan BRI untuk project tanaman hidroponik,”katanya.
Dimana kala itu, BRI memberikan suport modal pinjaman sebesar Rp45 juta untuk dua tahun. Dana pinjman tersebut digunakan untuk membangun screen house. Ya, dibalik dukungan BRI rupanya poktan Mekar Permai juga menemui kendala seperti cuaca dan teknis pengairan.”Meskipun kami menggunakan irigasi tetes, namun adakalanya terkendala macet karena kotoran, tidak terdeteksi hingga ada bagian yang tidak tertetesi. Lainnya yang tidak ada irigasi tetesnya disiram secara manual,”jelasnya.
Sementara untuk cuaca yang pernah dialami adalah ketika musim yang tidak stabil. Saat panas bagus, tiba-tiba curah hujan tinggi disertai angin seperti beberapa bulan sebelum Ramadhan, menjadikan pupuk terbuang karena derasnya aliran air hujan. Saat itu angin cukup banyak, sehingga proses penyerbukan alam tidak sempurna. Sehingga dampak pada bonggol jagung hasilnya banyak yang tidak penuh.
Meksipun demikian, ditambahkan Ratih secara rasa produk jagung yang dihasilkan selalu manis dan bahkan mentah pun enak. Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangsel, Yepi Suherman mengatakan, panen yang dilakukan oleh poktan Mekar Permai ini merupakan bukti bahwa dengan lahan yang terbatas, mereka dapat menghasilkan panen jagung yang berkualitas. ”Panen jagung manis. Mereka ingin memperlihatkan bahwa poktan telah berhasil,”jelasnya.
Panen jagung dengan kualitas terbaik ini, kata Yepi, dilakukan setelah tiga bulan masa penanaman dan perawatan. Tak hanya jagung manis, poktan Mekar Permai juga telah berhasil menanam berbagai varian tanaman lainnya. "Ada jagung, hidroponik, pokcai, caisim. Dan mereka juga sudah kerja sama dengan Pantai Indah Kapuk," tuturnya.
Kabid Pertanian dan Peternakan Kota Tangsel, Virgo Agustinus menambahkan bahwa kelompok tani Mekar Permai diharapkan mampu mengembangkan potensi pertanian dan sekaligus mewujudkan kemandirian pangan bersinergi dengan program RW Mantap sebagai program unggulan DKP3.
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Karawang yang terkenal dengan sumber pertanian di Indonesia, memiliki potensi alam yang tersimpan dan termasuk perkebunan kopi Robustanya. Apalagi, lokasinya…
Berangkat dari kekhawatiran seorang ibu akan jajanan anak di luar yang tentunya belum diketahui higenies dan asupan gizinya, mendorong Dini…
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…
Karawang yang terkenal dengan sumber pertanian di Indonesia, memiliki potensi alam yang tersimpan dan termasuk perkebunan kopi Robustanya. Apalagi, lokasinya…