NERACA
Jakarta— Komitmen menekan emisi karbon dan beralih pada energi ramah lingkungan, menjadi alasan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mendivestasi dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 200 MW yang dioperasikan anak perusahaan, yaitu PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) kepada PT Kalibiru Sulawesi Abadi (KSA) sebagai pembeli. Pada aksi korporasi ini sendiri telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Direktur PT TBS Energi Utama Tbk, Juli Oktarina mengatakan, aksi korporasi ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan perseroan menuju masa depan yang berkelanjutan. “Keputusan untuk melakukan divestasi PLTU merupakan bukti nyata komitmen kami dalam merespons tantangan perubahan iklim, yang berdampak pada penurunan emisi karbon lebih dari 80% atau sekitar 1,3 juta ton setara CO2 per tahun, sesuai dengan perhitungan metodologi protokol GHG, serta divalidasi melalui tahap reassurance oleh auditor eksternal,”ungkapnya di Jakarta, kemarin.
Dari hasil divestasi dua aset PLTU anak perusahaan, perseroan akan meraih dana segar sekitar US$ 144,8 juta atau lebih tinggi dari nilai investasi awal perseroan sebesar US$ 87,4 juta. Dana dari hasil divestasi ini akan memberikan fleksibilitas finansial bagi TBS untuk berinvestasi lebih lanjut di sektor-sektor berkelanjutan, termasuk pengelolaan limbah, energi baru dan terbarukan, serta ekosistem kendaraan listrik yang sejalan dengan inisiatif TBS2030.
Lebih lanjut, aksi korporasi ini juga membantu Perseroan untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan yang lebih bervariasi dan kompetitif, serta kesempatan investasi di sektor usaha keberlanjutan yang lebih besar. Komitmen TBS terhadap aspek keberlanjutan ini diharapkan dapat lebih minat investor, baik asing maupun lokal, yang memiliki perhatian lebih terhadap aspek lingkungan, meningkatkan nilai valuasi Perseroan serta mendukung operasional perusahaan dalam jangka panjang.
Ditambahkan Juli, perseroan memastikan transisi kepemilikan berjalan lancar dengan tetap memperhatikan aspirasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk PT PLN (Persero), pemerintah setempat, pembeli, pemberi pinjaman, karyawan, supplier, dan masyarakat di sekitar wilayah operasi kedua perusahaan tersebut. “Kami berkomitmen untuk menjaga hubungan harmonis yang selama ini terjalin, serta memastikan kepatuhan terhadap semua peraturan yang berlaku dan keberlanjutan operasional di dua PLTU ini, ”kata Juli.
Selain itu, diyakini Juli, langkah strategis perseroan ini tidak hanya memperkuat struktur keuangan, tetapi juga memperkokoh posisi perseroan dalam mewujudkan bisnis yang memberi manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan. “Inisiatif hijau kami sudah berperan signifikan dalam mendukung pertumbuhan keuangan perusahaan yang konsisten dengan visi kami menjadi perusahaan yang mengedepankan keberlanjutan, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang bertumpu pada pertumbuhan bisnis rendah karbon,”jelasnya.
Sukses menggelar KAI Expo di Surabaya, lanjut di Jakarta. Bertemakan “Luxurious Journey, Inspiring the Future”, event tahunan ini menawarkan berbagai…
Haksono Santoso, pengusaha tambang timah yang sempat viral namanya lima tahun silam, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana penggelapan,…
Dongkrak penjualan mobil dan motor, Astra Internasional kembali menggelar ajang pameran otomotif Astra Auto Fest di Atrium Pondok Indah Mall…
Sukses menggelar KAI Expo di Surabaya, lanjut di Jakarta. Bertemakan “Luxurious Journey, Inspiring the Future”, event tahunan ini menawarkan berbagai…
Haksono Santoso, pengusaha tambang timah yang sempat viral namanya lima tahun silam, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana penggelapan,…
Dongkrak penjualan mobil dan motor, Astra Internasional kembali menggelar ajang pameran otomotif Astra Auto Fest di Atrium Pondok Indah Mall…