NERACA
Jakarta – Jaga pertumbuhan bisnis di tahun depan, emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) akan membidik pasar kendaraan listrik. Pasalnya, kendaraan listrik memilki potensi pertumbuhan besar. Apalagi, pemerintah mengenai syarat TKDN telah menghadirkan peluang besar untuk pertumbuhan bisnis DRMA ke depan.
President Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso mengatakan, melihat semua peluang tersebut telah semakin mempertajam fokus dalam mengincar berbagai peluang bisnis di segmen kendaraan listrik dengan mengembangkan “Dharma Connect,” yaitu sebuah ekosistem kolaboratif yang mendorong pengembangan kendaraan listrik. “Dalam hal ini, ekosistem kolaboratif Dharma Connect (DC) terbagi dalam lima segmen yaitu DC Battery (battery pack & energy storage system), DC Power (slow & fast charging station), DC Motor (BLDC Hub & Mid Drive Motor), DC Solar, dan DC Cross (2W & 4W EV Conversion),”ujarnya di Jakarta, kemarin.
DRMA sendiri terus memperlihatkan peningkatan dalam kinerjanya. Pada kuartal ke tiga tahun ini, perseroan membukukan penjualan Rp4 triliun. Dalam situasi industri yang kurang bersahabat di tahun 2024 ini, perseroan bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan 20% QoQ. Meskipun jika dibandingkan dari tahun sebelumnya ada penurunan 5%.
Laba usaha tercatat sebesar Rp548 miliar, naik 65% QoQ, meskipun turun 20% YoY. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp412 miliar, meningkat 69% QoQ. Sementara di kuartal empat, perseroan mengaku optimis dapat mempertahankan kinerja. Optimisme tersebut didukung oleh peningkatan efisiensi kerja dengan melakukan improvement secara terus-menerus dalam sistem produksi yang dimana salah satunya adalah dengan otomatisasi sistem produksi, serta situasi dunia usaha yang mulai bergairah menyambut dimulainya kerja pemerintahan yang baru.
Disampaikan Irianto, sejauh ini DRMA telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya secara lebih optimal dan efisien, sehingga peningkatan yang dicapai mampu melampaui pertumbuhan industri. “Oleh karenanya, mempertahankan kinerja yang baik di kuartal ke empat tahun ini, sembari menyiapkan diri untuk menyongsong tahun 2025 merupakan langkah bijaksana pilihan kami,”ujarnya.
Dalam hal peningkatan efisiensi, anak perusahaan DRMA, PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) baru-baru ini telah meningkatkan lini produksi battery pack menjadi sepenuhnya otomatis. Melalui investasi yang berfokus pada produksi battery pack untuk sepeda motor listrik (2W EV) dan sistem penyimpanan energi baterai ini, perseroan berharap bisa menggenjot pendapatan dari produksi battery pack seiring dengan semakin kencangnya derap pertumbuhan industri kendaraan listrik di Tanah Air.
Sementara itu, anak perusahaan yang lain, yaitu PT Dharma Precision Parts (DPA) telah membangun pabrik baru yang akan melipatgandakan area produksinya. Nantinya, beroperasinya pabrik baru ini otomatis menciptakan sumber pendapatan baru bagi Perseroan.“Battery pack dan BLDC ini merupakan kunci dari proyek konversi kendaraan listrik roda dua DRMA, dengan tujuan untuk menciptakan jalur penjualan baru bagi perseroan,” tambah Irianto.
Sukses menggelar KAI Expo di Surabaya, lanjut di Jakarta. Bertemakan “Luxurious Journey, Inspiring the Future”, event tahunan ini menawarkan berbagai…
Haksono Santoso, pengusaha tambang timah yang sempat viral namanya lima tahun silam, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana penggelapan,…
Dongkrak penjualan mobil dan motor, Astra Internasional kembali menggelar ajang pameran otomotif Astra Auto Fest di Atrium Pondok Indah Mall…
Sukses menggelar KAI Expo di Surabaya, lanjut di Jakarta. Bertemakan “Luxurious Journey, Inspiring the Future”, event tahunan ini menawarkan berbagai…
Haksono Santoso, pengusaha tambang timah yang sempat viral namanya lima tahun silam, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana penggelapan,…
Dongkrak penjualan mobil dan motor, Astra Internasional kembali menggelar ajang pameran otomotif Astra Auto Fest di Atrium Pondok Indah Mall…