NERACA
Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT MD Entertainment Tbk. (FILM) berencana mengakusisi 80,05% saham PT Net Visi Media Tbk. (NETV) dengan total nilai transaksi sebesar Rp1,65 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Pada aksi korporasi tersebut, perseroan telah meneken serangkaian dokumen transaksi pada 26 Agustus 2024. Salah satunya, Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat (PPSB) antara FILM dan NETV. “Objek dari rencana transaksi material adalah sejumlah saham NETV yang mewakili 80,05% dari modal ditempatkan dan modal disetor NETV yang diambilbagian atau dibeli oleh perseroan,” ujar Sekretaris Perusahaan FILM, Fidela Hasworini.
Disampaikannya, total nilai dari rencana akuisisi tersebut mencapai Rp1,65 triliun dengan perincian FILM akan menggelontorkan Rp1,26 triliun untuk menyerap 25,22 miliar saham seri baru, yang akan diterbitkan NETV dengan nilai nominal Rp50 per saham. FILM turut membeli 7,88 miliar saham Seri A NETV dengan nominal Rp200 per saham dari PT Teladan Investama (TI), PT Indika Inti Holdiko (IIH), dan PT Sinergi Lintas Media (SLM), yang mewakili 19,07% dari modal ditempatkan senilai Rp394,44 miliar.
Kata Fidela, penyelesaian rencana transaksi material akan menyebabkan perseroan menjadi pengendali baru NETV meningat perseroan akan memiliki lebih dari 50% saham. Sebagai salah satu sumber dana untuk membiayai transaksi tersebut, FILM bakal menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Dalam aksi korporasi ini, PT Permata Surya Gitatama dan PT TI akan mengambil bagian dari saham baru yang diterbitkan FILM senilai Rp661,9 miliar.
Ditambahkannya, rencana akuisisi NETV akan memperluas posisi FILM di industri media dan hiburan. Langkah ini juga diharapkan dapat mendukung pengembangan bisnis perseroan dengan memperluas aksesnya ke saluran distribusi televisi. “Transaksi ini akan memberikan NETV akses ke kapabilitas produksi perseroan, yang diharapkan membuat NETV lebih kompetitif. Oleh karena itu, transaksi ini akan menguntungkan kedua belah pihak, baik perseroan maupun NETV,”kata Fidela.
Sebagai informasi, di kuartal kedua 2024, FILM mencatatkan kinerja keuangan yang sangat mengesankan, dengan pertumbuhan laba per saham (EPS) sebesar 1.480% dari kuartal sebelumnya (QoQ) dan 22,7% dari angka di periode yang sama tahun lalu (YoY). Laba operasi FILM juga mengalami lonjakan dari Rp4 miliar di kuartal pertama menjadi Rp81 miliar di kuartal kedua, berkat keberhasilan film-film blockbuster. Terkait laba bersih, FILM berhasil membukukan laba bersih Rp77 miliar di semester pertama 2024.
Ke depan, analis Samuel Sekuritas Indonesia meyakini laba FILM akan terus meningkat, dengan peluncuran film-film baru. Pendapatan dari sektor digital juga diproyeksikan tetap kuat di paruh kedua tahun ini, didukung dengan semakin kencangnya penetrasi para pemain OTT di Indonesia. Mengingat minat penonton yang besar, kami memperkirakan bahwa para pemain OTT akan bersedia membayar premi untuk melisensikan film-film blockbuster FILM.
Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…
Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…