Total Emisi Obligasi Tercatat di Bursa Rp58,74 Triliun

NERACA 

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 45 emisi dari 31 emiten senilai Rp58,74 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Maka dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 606 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp485,93 triliun dan USD107,92 juta, yang diterbitkan oleh 133 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 194 seri dengan nilai nominal Rp6.350,24 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 7 emisi Emisi Beragun Aset (EBA) senilai Rp2,25 triliun.

Sementara kapitalisasi pasar BEI sepekan kemarin mengalami perubahan sebesar 0,32% menjadi Rp12.381 triliun dari Rp12.420 triliun pada sepekan sebelumnya. Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan turut mengalami perubahan sebesar 0,87% ditutup pada level  7.113,425 dari 7.175,819 pada pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian bursa pekan kemarin mengalami perubahan sebesar 22,88%, menjadi 24,29 miliar lembar saham dari 31,49 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Adapun investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp720,62 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp49,89 triliun.

BEI menyebutkan, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 4,43%, menjadi 1,37 juta kali transaksi dari 1,31 juta kali transaksi pada pekan lalu. Kemudian peningkatan turut dialami pada rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan sebesar 2,18% menjadi Rp17,14 triliun dari Rp16,78 triliun pada pekan sebelumnya.

Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan Kamis (5/6) sore ditutup menguat 44,39 poin atau 0,63% ke posisi 7.113,43. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,07 poin atau 0,64% ke posisi 801,70.“Pelaku pasar memiliki ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini, yang menandakan bahwa tarif dan ketidakpastian yang tinggi mulai menyebar ke berbagai sektor ekonomi,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

Dari dalam negeri, akhir pekan dan libur Idul Adha mempengaruhi perilaku investor dalam keputusan investasi, sehingga cenderung untuk menahan diri dan menghindari risiko dengan profit taking dahulu. Di sisi lain, pasar berharap dalam perundingan berikutnya antara delegasi Indonesia dan AS memberikan hasil yang konkret terkait tarif dagang resiprokal.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dimana sektor barang baku paling tinggi yaitu 1,48%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 0,54% dan 0,51%.

Sedangkan empat sektor terkoreksi yaitu paling dalam sektor kesehatan minus 1,80%, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor infrastruktur yang turun masing-masing sebesar 0,44 persen dan 0,12%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PNSE, SHIP, GDST, MLPT, dan BRPT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni IOTF, BPFI, AYLS, LPIN, dan PTSP.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.337.585 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,02 miliar lembar saham senilai Rp16,41 triliun. Sebanyak 279 saham naik, 332 saham menurun, dan 197 tidak bergerak nilainya.

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pintu Goes to Campus - Gencar Edukasi dan Literasi di Universitas Bakrie

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia menggelar program edukasi Pintu Goes to Campus di Universitas…

Baramulti Targetkan Laba Tumbuh 43,93%

NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…

Ditopang Pasar Ekspor - Indo American Incar Pendapatan Naik 57,8%

NERACA Jakarta - Tahun ini, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) menargetkan penjualan bersih tumbuh 57,8% menjadi Rp 508,91 miliar,…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Pintu Goes to Campus - Gencar Edukasi dan Literasi di Universitas Bakrie

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia menggelar program edukasi Pintu Goes to Campus di Universitas…

Baramulti Targetkan Laba Tumbuh 43,93%

NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…

Ditopang Pasar Ekspor - Indo American Incar Pendapatan Naik 57,8%

NERACA Jakarta - Tahun ini, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) menargetkan penjualan bersih tumbuh 57,8% menjadi Rp 508,91 miliar,…