NERACA
Jakarta – Tahun ini, PT Carsurin Tbk (CSRN) menargetkan pendapatan tumbuh 34,26% year on year (yoy) menjadi Rp602,19 miliar dibandingkan pendapatan senilai Rp448,51 miliar pada tahun 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, segmen inspeksi diproyeksikan tetap menjadi penyumbang utama pendapatan, dengan kontribusi sebesar Rp457,05 miliar pada tahun 2025, dibandingkan sebesar Rp358,83 miliar pada tahun 2024,“Terlepas dari kondisi pasar yang kurang stabil, dedikasi tim kami yang tak tergoyahkan memungkinkan perseroan meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dan mempertahankan posisi kami sebagai pelopor di industri Testing Inspection Certification (TIC),”kata Direktur Utama Carsurin, Sheila Tiwan.
Perseroan memproyeksikan pertumbuhan EBITDA sebesar 70,93% (yoy) menjadi senilai Rp119,31 miliar pada tahun 2025, dibandingkan sebesar Rp69,80 miliar pada tahun 2024. Kemudian, margin laba kotor diproyeksikan tetap stabil sebesar 51,87% pada tahun 2025, dibandingkan sebesar 53,76% pada tahun 2024, dan margin laba neto diproyeksikan tumbuh dari 5,25% pada 2024 menjadi 7,49% pada 2025.“Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan standar layanan dan menjunjung tinggi integritas demi menjaga serta meningkatkan nilai bagi para pihak baik pemangku kepentingan dan pemegang saham,” ujar Sheila.
Lebih lanjut, arus kas bersih dari aktivitas operasi diperkirakan meningkat menjadi Rp68,29 miliar pada tahun 2025, yang mendukung belanja modal sebesar Rp12,47 miliar sesuai dengan rencana strategis pasca IPO. Kemudian, arus kas bebas yang diperkirakan mencapai Rp55,82 miliar pada tahun 2025, sehingga memberikan kontribusi pada kas bersih sebesar Rp18,44 miliar pada tahun 2025.
Sementara Direktur Carsurin, Timotius Tjahjana menambahkan, investasi berkelanjutan perseroan dalam peningkatan kapabilitas operasional, termasuk belanja modal yang signifikan untuk peralatan dan fasilitas, telah memposisikan perseroan secara optimal untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan dan tetap menjaga arus kas yang sehat.
Timotius menyampaikan inisiatif strategis perseroan selaras erat dengan prioritas pembangunan nasional Indonesia, dengan penekanan pada sektor ekonomi hijau, ekonomi biru dan transisi energi.“Pencapaian penting mencakup perolehan akreditasi terkait mitigasi gas rumah kaca serta pengujian keselamatan dan kinerja baterai kendaraan listrik,” ujar Timotius.
Dirinya memastikan perseroan tetap berkomitmen untuk memperkuat fondasi keuangan dan efisiensi operasionalnya, tercermin dari penurunan Debt to Equity Ratio (DER) yang diperkirakan menjadi 0,43x pada 2025, menegaskan strategi keuangan yang hati-hati dan ketergantungan pada modal internal.
Dukung program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGE) bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
Dukung program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGE) bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…