NERACA
Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) memutuskan untuk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya senilai Rp2,67 triliun atau Rp83 per lembar saham. ”Jadi kami telah mengumumkan kebijakan dividen untuk secara bertahap meningkatkan rasio pembayaran dividen kami,” kata Direktur dan Chief Financial Officer Indosat, Nicky Lee di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, nilai dividen yang bakal dibagikan ISAT mencerminkan sekitar 54,38% dividend pay out ratio (DPR) perseroan. Adapun ISAT memang menargetkan untuk selalu meningkatkan angka dividend pay out ratio yang dibagikan perseroan. Perseroan menargetkan besaran DPR hingga 70% pada 2026 mendatang.
Di sisi lain, terkait dengan historis dividen, ISAT sebelumnya membagikan dividen dari laba bersih 2023 sebesar Rp2,16 triliun atau setara Rp268,4 per saham. Saat itu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp4,5 triliun. Sementara itu, pada 2022, ISAT membagikan dividen sebesar Rp2,06 triliun kepada pemegang saham. Dividen ini setara dengan Rp255,7 per saham atau sebesar 43,6% dari laba bersih 2022 yang tembus Rp4,72 triliun.
Sementara itu, tahun 2021, perseroan membagikan dividen sebesar Rp9,5 triliun. Perinciannya, dividen tahunan tembus Rp4,5 triliun dan dividen interim mencapai Rp5 triliun. Jumlah akumulasi dividen itu setara dengan Rp1.748,27 per saham. Berdasarkan Laporan Keuangan 2024, Indosat mencatatkan laba bersih senilai Rp4,91 triliun. Angka itu naik 8,97% dari Rp4,5 triliun pada 2023.
Peningkatan laba bersih ini salah satunya didorong dari peningkatan pendapatan ISAT sepanjang 2024 sebesar 9,09%. Pendapatan ISAT naik dari Rp51,2 triliun pada 2023 menjadi Rp55,88 triliun pada 2024. Pendapatan ini didorong oleh pendapatan seluler sebesar Rp47,03 triliun, pendapatan MIDI sebesar Rp7,98 triliun, dan pendapatan telekomunikasi tetap senilai Rp864,3 miliar.
RUPST Indosat juga mengangkat Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, sebagai Komisaris Utama perseroan. Nezar menggantikan posisi Halim Alamsyah yang sebelumnya menjabat Komisaris Utama sejak RUPSLB 2021, saat Indosat mulai melakukan merger menjadi Indosat Ooredoo Hutchison.
Presiden Direktur & CEO ISAT, Vikram Sinha menyampaikan bahwa perseroan akan tetap fokus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham serta mempercepat transformasi menjadi perusahaan berbasis teknologi AI. “Komitmen kami adalah memberikan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemegang saham,” kata Vikram.
RUPST Indosat juga mengangkat Syed Bilal Kazmi sebagai anggota Direksi baru, menggantikan Ritesh Kumar Singh yang mengundurkan diri. Sementara posisi Direktur Utama tetap dipegang Vikram Sinha, yang telah menjabat sejak 2022.
Dukung program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGE) bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
Dukung program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGE) bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…