Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, FKS Foundation menghadirkan program Sarana Air Bersih untuk Komunal atau yang dikenal sebagai SABUK. Program ini menjadi jawaban atas kebutuhan mendesak masyarakat di empat desa di Kecamatan Masaran, yaitu Gandu, Sepat, Tekikrejo, Jatirejo dan Selorejo di Jawa Tengah yang krisis air bersih.
Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah ini sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga dan jika ada gangguan air, berisiko menimbulkan keresahan sosial. “Air bersih adalah kebutuhan mendasar yang harus kita pastikan keberlanjutannya. Dengan program SABUK, kami berharap masyarakat tidak hanya mendapatkan akses air bersih, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola dan menjaga keberlangsungan sumber daya ini secara mandiri. Keberhasilan program ini bukan hanya milik FKS Foundation, tetapi milik kita semua,"kata Yanuar Samron, Country Head Indonesia FKS Group dalam siaran persnya di Sragen, kemarin.
Dalam program SABUK ini, dirinya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan inisiatif ini. Keberhasilan program SABUK juga tak lepas dari dukungan Komando Distrik Militer (Kodim) setempat yang turut terlibat dalam pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat.
Panglima Komandi Daerah Militer IV/Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi, S.I.P., M.Si., memberikan apresiasi terhadap langkah kolaboratif ini. "Inisiatif seperti SABUK adalah bentuk nyata gotong royong antara lembaga swasta, masyarakat, dan aparat. Program ini tidak hanya memberikan solusi atas kebutuhan mendesak, tetapi juga membangun kemandirian dan tanggung jawab bersama. Saya harap program ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa," katanya.
Saat ini, progres pembangunan SABUK telah mencapai 100%, mencakup pengeboran, konstruksi, dan pemasangan jaringan pipa utama. Dengan izin SIPA yang telah disahkan untuk semua sumur, tahap akhir berupa sosialisasi kepada masyarakat akan segera dilakukan. Sebanyak 60 perwakilan dari lima desa akan mengikuti pelatihan intensif, yang meliputi manajemen operasional sumur dan tanggung jawab pembiayaan listrik serta air.
Program SABUK bukan hanya tentang menghadirkan air bersih, tetapi juga tentang memberikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat. Dengan air bersih yang mengalir dari setiap sumur, ada harapan baru yang membasuh ketidakpastian, dan dengan itu pula, sebuah pesan kuat tersampaikan: melalui kerja sama dan kepedulian, kehidupan yang lebih baik adalah sesuatu yang bisa dicapai bersama.
Asal tahu saja, program SABUK dalam pelaksanaannya tak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memberdayakan masyarakat. Setiap sumur dilengkapi jaringan pipa utama yang menghubungkan titik-titik strategis untuk memastikan distribusi air yang merata. Pelatihan diberikan kepada warga mengenai perawatan dan pengelolaan sumur, termasuk literasi keuangan untuk mendukung kemandirian dalam pengoperasiannya. Selama tiga bulan pertama, FKS Foundation akan mendampingi warga agar transisi menuju pengelolaan mandiri berjalan lancar.
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia berhasil meraih penghargaan NOTABLE ENTERPRISE IN REGULATORY COMPLIANCE (Gold)…
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…
NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, FKS Foundation menghadirkan program Sarana Air Bersih untuk Komunal atau yang dikenal sebagai SABUK.…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia berhasil meraih penghargaan NOTABLE ENTERPRISE IN REGULATORY COMPLIANCE (Gold)…
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…