NERACA
Jakarta - Pemerintah menyayangkan banyaknya masyarakat yang belum mengetahui capaian yang telah diraih oleh pemerintah Prabowo Subianto dalam masa tugasnya sebagai Presiden Republik Indonesia. Antara lain, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menyentuh jutaan anak di Indonesia dan memberikan multiplayer effect bagi ekonomi di sekitarnya.
Tak hanya itu, ada juga cek kesehatan gratis yang telah menyentuh 3 juta penerima. Lalu ada rekor produksi beras tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, pendirian bank emas, tuntasnya data tunggal sosial ekonomi nasional yang akan dijadikan rujukan utama dalam menyalurkan bansos, hingga efisiensi anggaran hingga mencapai Rp300 triliun.
Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan sekaligus Juru Bicara Istana, Dr. Ujang Komarudin, capaian-capaian pemerintah perlu dikomunikasikan kepada publik secara utuh dan berimbang. Menurutnya, banyak program strategis yang telah dijalankan Presiden Prabowo Subianto selama ini belum banyak diketahui masyarakat.
“Seringkali masyarakat tidak tahu, tidak paham apa saja yang sudah dilakukan pemerintah. Akibatnya, muncul banyak serangan dan nyinyiran. Kritik itu sah dan wajar dalam negara demokrasi, tapi fakta juga harus disampaikan,” ujar Ujang dalam Diskusi Publik bertema “Komunikasi Merah Putih” yang digelar dalam rangka Dies Natalis ke-64 Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), di Jakarta, Minggu (11/5).
Hadir sebagai narasumber Founder Drone Emprit Ismail Fahmi, serta Plt. Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Muhammad Saifulloh.
Ujang memaparkan, selama tujuh bulan terakhir Kabinet Merah Putih sudah melakukan sejumlah langkah besar. Salah satunya adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau lebih dari 3 juta penerima manfaat, mulai dari anak-anak sekolah hingga ibu hamil dan menyusui. Program ini, menurut Ujang, bahkan menarik perhatian dunia salah satunya tokoh filantropi internasional. “Bill Gates datang langsung ke Indonesia untuk melihat langsung program ini berjalan,” katanya.
Selain MBG, ia juga menyoroti layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah membantu jutaan masyarakat, serta reformasi besar dalam pendataan sosial melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Menurutnya, konsolidasi data ini menjadi terobosan penting untuk memastikan keakuratan dalam penyaluran bantuan sosial dan subsidi.
Ujang menekankan, keberhasilan-keberhasilan tersebut sering kali tenggelam dalam perdebatan di media sosial yang cenderung gaduh dan kurang substansial. Ia menyesalkan bahwa narasi negatif lebih cepat menyebar dibanding informasi faktual yang berbasis data. “Sayangnya, yang muncul di ruang publik justru lebih banyak serangan daripada substansi pembangunan,” katanya.
Ia juga mengutip hasil survei yang menyebutkan bahwa netizen Indonesia dikenal sebagai yang paling tidak sopan di dunia digital. Menurutnya, ini menjadi cerminan bahwa komunikasi publik perlu diperbaiki, baik oleh pemerintah maupun masyarakat sipil.
Meski demikian, ia tak menampik adanya kekurangan dalam pelaksanaan sejumlah program. Ia mencontohkan kasus keracunan makanan dalam program MBG. Namun, menurutnya, hal itu sudah direspons cepat oleh Menteri Kesehatan dan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
NERACA Jakarta - Pemerintah dinilai masih memiliki pekerjaan untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, salah satunya lewat sosial media.…
NERACA Jakarta – Di tengah meningkatnya dinamika kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara—mulai dari ketegangan geopolitik, transformasi ekonomi, hingga…
NERACA Jakarta – Pemerintah menyerap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp115,9 triliun per 31 Maret 2025, setara 22,6…
NERACA Jakarta - Pemerintah menyayangkan banyaknya masyarakat yang belum mengetahui capaian yang telah diraih oleh pemerintah Prabowo Subianto dalam…
NERACA Jakarta - Pemerintah dinilai masih memiliki pekerjaan untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, salah satunya lewat sosial media.…
NERACA Jakarta – Di tengah meningkatnya dinamika kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara—mulai dari ketegangan geopolitik, transformasi ekonomi, hingga…