BPJS Ketenagakerjaan Bekasi Cifest Siap Lindungi Pekerja Program MBG

NERACA

Kabupaten Bekasi - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Cifest-Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan kesiapannya untuk memberikan perlindungan jaminan sosial tenaga kerja kepada pekerja yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah setempat.

"Sudah menjadi komitmen kami untuk memberikan perlindungan secara optimal kepada pekerja, bahkan segenap sumber daya yang terlibat dalam rantai pasok program strategis pemerintah ini," kata Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Cifest-Cibarusah Yusuf Adi Prasetyo di Cikarang, Selasa (22/4).

Ia menyatakan komitmen ini merupakan upaya konkret mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto sekaligus menindaklanjuti kesepakatan BPJS Ketenagakerjaan dengan Badan Gizi Nasional (BGN) menyangkut pemberian perlindungan jaminan sosial lewat penandatanganan nota kesepahaman di Plaza BPJAMSOSTEK Jakarta, Senin (21/4).

Menurut Yusuf, pemberian perlindungan bagi pegawai BGN, pekerja dan relawan berikut seluruh rantai pasok program MBG, termasuk petani dan peternak penting dilakukan untuk memastikan segenap sumber daya yang terlibat dapat bertugas dengan aman serta nyaman, tanpa rasa cemas.

"Kami juga siap melakukan sosialisasi untuk meningkatkan literasi dan kesadaran menyeluruh bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam rantai pasok ekosistem Badan Gizi Nasional," katanya.

Pemberian perlindungan program jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut mengacu pada hasil kesepakatan yang tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dan Kepala BGN, Dadan Hindayana.

Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan gizi bagi generasi penerus bangsa, program tersebut secara tidak langsung juga digadang-gadang mampu menyerap jutaan tenaga kerja di Indonesia.

Dalam keterangannya, Anggoro mengapresiasi dan menyambut baik langkah strategis BGN tersebut dan menyatakan kesiapan dalam memberikan layanan serta perlindungan maksimal kepada seluruh pekerja.

"Kami mengapresiasi kepada Pak Dadan Hindrayana serta tim dari Badan Gizi Nasional atas inisiatif ini, dan kita sama-sama menyukseskan program yang sangat baik, program strategis dan kami tentu saja siap mendukung program ini," katanya.

Pihaknya menyatakan upaya ini sejalan dengan perintah Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Inpres 8/2025, yakni pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

"Ini adalah bentuk sinergi yang sangat baik, karena banyak pekerja yang terlibat di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan semua pekerja itu wajib dilindungi negara. Wujud negara hadir adalah mereka terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan," ucapnya.

Anggoro meyakini sinergi ini mampu mempercepat terwujudnya cakupan semesta atau universal coverage jaminan sosial ketenagakerjaan mengingat saat ini dari 104,9 juta pekerja yang memenuhi syarat menjadi peserta, masih ada 61 persen yang belum mendapatkan perlindungan, didominasi pekerja rentan.

"Melalui momentum ini, kami siap berkolaborasi dengan seluruh kementerian, lembaga dan juga pemerintah daerah dalam menjalankan Inpres 8 tahun 2025 guna menekan angka kemiskinan ekstrem dengan mewujudkan pekerja Indonesia yang sejahtera," kata Anggoro.

Dalam kesempatan tersebut, lanjutnya, saat ini terdapat 1.083 SPPG dengan total pekerja mencapai lebih dari 50 ribu. Sesuai roadmap BGN jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah hingga 1,2 juta pekerja.

"Kami tidak memotong gaji mereka, tetapi kami membayar premi untuk mereka, sehingga semua yang terlibat di dalam Program MBG secara sosial terlindungi. Pak Dirut juga mengatakan Kerja Keras Bebas Cemas jadi ini kerja keras yang luar biasa, menyiapkan makanan untuk penerima manfaat, anak-anak masa depan kita, tetapi mereka tidak boleh cemas ketika bekerja keras," katanya. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Delegasi ZEEA Zanzibar Lakukan Benchmarking Pemberdayaan Ekonomi di PNM

NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Delegasi ZEEA Zanzibar dalam rangka kegiatan benchmarking pemberdayaan ekonomi berbasis…

Bersama PNM, Rofiah Ubah Warisan Jamu Tradisional Jadi Bisnis Modern

NERACA Jakarta - Siti Rofiah, 42, seorang perempuan tangguh asal Desa Tembalang, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, merupakan pengusaha jamu tradisional…

Sejumlah Bapokting di Kota Sukabumi Terjadi Fluktuasi Harga - Akibat Musim Pancaroba

NERACA Sukabumi - Terjadinya musim pancaroba saat ini, sejumlah Bahan Pokok Penting (Bapokting) yang ada di Pasar Tradisional Kota Sukabumi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Bersama PNM, Rofiah Ubah Warisan Jamu Tradisional Jadi Bisnis Modern

NERACA Jakarta - Siti Rofiah, 42, seorang perempuan tangguh asal Desa Tembalang, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, merupakan pengusaha jamu tradisional…

Sejumlah Bapokting di Kota Sukabumi Terjadi Fluktuasi Harga - Akibat Musim Pancaroba

NERACA Sukabumi - Terjadinya musim pancaroba saat ini, sejumlah Bahan Pokok Penting (Bapokting) yang ada di Pasar Tradisional Kota Sukabumi…

Jabar Harap KAA 2025 Memotivasi Asia-Afrika Pentingnya Kemandirian

NERACA Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengharapkan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 2025 yang dihadiri oleh perwakilan 17…