NERACA
Sukabumi - Terjadinya musim pancaroba saat ini, sejumlah Bahan Pokok Penting (Bapokting) yang ada di Pasar Tradisional Kota Sukabumi alami fluktuasi harga. Terutama, komoditas cabai, diantaranya, cabai merah besar lokal dari Rp30 ribu menjadi Rp34 ribu per kg, cabai hijau besar dari Rp24 ribu menjadi Rp28 ribu per kg. Sedangkan, cabai besar hijau dari Rp30 ribu menjadi Rp24 ribu per kg, dan cabai rawit merah dari Rp80 ribu menjadi Rp70 ribu per kg.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, M. Rifki, mengungkapkan, jika sejumlah harga bahan pokok saat ini masih tergolong alami fluktuasi harga, hal itu salah satunya bisa dipicu oleh cuaca yang tidak menentu saat ini, yakni kadang panas kadang hujan (musim pancaroba). Seperti cabai, yang saat ini alami kenaikan hari berikutnya bisa alami penurunan harga.
"Hasil pendataan dan monitoring kita di sejumlah Pasar Tradisional, seperti Pasar Pelita dan Gudang, hampir sebagian cabai alami fluktuasi harga, salah satunya penyebabnya cuaca yang terjadi saat ini," terang Rifki, kepada Neraca, Rabu (23/4).
Sebenarnya, kata Rifki, kalau untuk komoditas cabai, sebelum memasuki bulan ramadhan 2025 sudah terjadi fluktuasi harga, dikarenakan musim pancaroba tersebut yang mempengaruhi terhadap kualitas panen."Jadi, nantinya akan mempengaruhi fluktuasi di tingkat konsumen juga," ucapnya.
Sedangkan untuk Bapokting yang terpantau alami kenaikan harga hari ini (kemarin_red), yakni, daging ayam dari harga sebelumnya sebesar Rp30 ribu saat ini menjadi Rp32 ribu per kg. Kenaikan daging ayam tersebut, bisa saja salah satunya disebabkan oleh naiknya harga pakan ayam."Bisa juga sih permintaanya meningkat, sedangkan pasokan tetap," terangnya.
Sementara untuk Bapokting lainya masih terpantau normal. Diantaranya, beras Ciherang Cianjur I masih dijual Rp13.600 per kg, Ciherang II Rp13.200 per kg, Ciherang Sukabumi Rp13.600 per kg, beras premium kls I Rp13.600 per kg, beras medium I masih dijual Rp12.800 per kg, dan medium lokal tetap di angka Rp12 ribu per kg. Kemudian, Bawang merah jawa Rp50 ribu per kg, bawang putih Rp40 ribu per kg, bawang bombay Rp35 ribu per kg.
Begitu juga, sambung Rifki, dengan harga minyak goreng tidak terpantau adanya perubahan harga. Seperti, minyak goreng dalam kemasan di pasar Modern masih dijual Rp40.200 per 2 liter, sedangkan di Pasar Tradisional per liter sebesar Rp 21 ribu, dan minyak kita di kisaran Rp16 ribu hingga 17 ribu per kg.
"Alhamdulillah, untuk ketersediaan termasuk semua stok bahan pokok penting (Bapokting) dan barang strategis lainya cukup tersedia, begitu juga dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut, terpantau dalam kondisi aman dan lancar," pungkasnya. Arya
NERACA Jayapura – Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Bank Papua menggelar Seminar Nasional bertajuk “Implementasi Elektronifikasi Transaksi Melalui Aplikasi…
NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Delegasi ZEEA Zanzibar dalam rangka kegiatan benchmarking pemberdayaan ekonomi berbasis…
NERACA Jakarta - Siti Rofiah, 42, seorang perempuan tangguh asal Desa Tembalang, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, merupakan pengusaha jamu tradisional…
NERACA Jayapura – Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Bank Papua menggelar Seminar Nasional bertajuk “Implementasi Elektronifikasi Transaksi Melalui Aplikasi…
NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Delegasi ZEEA Zanzibar dalam rangka kegiatan benchmarking pemberdayaan ekonomi berbasis…
NERACA Jakarta - Siti Rofiah, 42, seorang perempuan tangguh asal Desa Tembalang, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, merupakan pengusaha jamu tradisional…