NERACA
Jakarta – Indonesia dan Arab Saudi sepakat untuk menguatkan kerja sama yang komprehensif di sektor industri dalam upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi kedua negara. Hal ini berdasarkan dari hasil pertemuan antara Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef di Jakarta.
“Hubungan kedua negara terus berkembang, tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam perdagangan, investasi, pendidikan, dan kerja sama industri. Kedua negara juga sepakat untuk saling mengisi dan melengkapi kebutuhan di sektor industri,” kata Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita.
Dalam hal ini Kemenperin turut berkontribusi dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dunia industri. Apalagi setiap tahunnya, kebutuhan tenaga kerja industri di dalam negeri terus bertambah seiring dengan peningkatan investasi atau perluasan usaha.
“Untuk mencapai target Indonesia Emas 2045 dan menjadi bagian dari lima kekuatan ekonomi terbesar dunia sekaligus menjadi high income country, salah satu kunci utama yang harus terpenuhi adalah dari segi SDM. Tentunya SDM yang unggul, kompeten, dan dapat menjawab seluruh tantangan ke depan dengan penguasaan teknologi itu menjadi sangat penting untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” kata Agus.
Menindaklanjuti pertemuan bilateral tersebut, Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef mengunjungi salah satu unit kerja Kementerian Perindustrian, yakni Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) di Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0). Pada kesempatan ini, Kemenperin dan delegasi Arab Saudi tidak hanya berdiskusi terkait potensi peningkatan kerja sama tetapi juga meninjau showcase center, fasilitas dan infrastruktur teknologi industri 4.0 di PIDI 4.0.
Selama kunjungan delegasi Arab Saudi ke PIDI 4.0, Kepala BPSDMI Masrokhan juga menyambut baik potensi kerja sama di bidang penguatan kapasitas SDM industri yang dapat berupa pertukaran pelatihan, pengembangan kompetensi tenaga kerja industri melalui reskilling dan upskilling, serta fasilitasi pengembangan teknologi AI melalui kolaborasi riset. Selain itu, fasilitasi penerapan teknologi melalui pendampingan dan showcasing teknologi, serta supply tenaga kerja lulusan pendidikan vokasi Kemenperin melalui kelas industri internasional.
“Kami siap mendukung pengiriman skilled worker melalui kelas industri internasional, seperti lulusan chemical engineering dari Politeknik Industri Petrokimia Banten, automotive dari Politeknik STMI Jakarta, electrical engineering dari Politeknik ATI Makassar, mining industry dari Politeknik Industri Logam Morowali, dan petrochemical industry dari Politeknik Industri Petrokimia Banten untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Arab Saudi,” ungkap Masrokhan di Jakarta.
Masrokhan juga membuka peluang kerja sama lain di bidang alih teknologi industri, yaitu transfer teknologi dan pengembangan kapasitas teknologi AI yang dapat dilaksanakan di PIDI 4.0.
PIDI 4.0 sebagai unit kerja di bawah BPSDMI Kemenperin, menjadi solusi satu atap untuk mengadopsi industri 4.0 dengan menawarkan lima layanan utama guna membantu industri bertransformasi menuju industri 4.0, mulai dari showcase hingga engineering dan pengembangan Artificial Intelligence. Hingga saat ini, PIDI 4.0 telah bermitra dengan 63 perusahaan industri yang bergerak di bidang industri 4.0.
Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Bandar Al-Khorayef mengaku senang memiliki kesempatan untuk meninjau dan melihat langsung potensi kerja sama yang ditawarkan Kemenperin. “Kami sangat tertarik untuk mendukung satu sama lain di bidang industri dan pertambangan. Pada sektor manufaktur, ada peluang-peluang yang bisa dikerjasamakan dengan Perusahaan Indonesia,” ujar Masrokhan.
Selain PIDI 4.0, Kepala BPSDMI juga mengenalkan delegasi Arab Saudi pada 29 satuan kerja yang terdiri dari 13 pendidikan tinggi vokasi, 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 7 Balai Diklat Industri (BDI). “Melalui 29 satuan kerja tersebut, kami menghasilkan kurang lebih 36.600 orang lulusan setiap tahunnya dari pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi,” imbuhnya.
Harapannya kunjungan ini dapat semakin meningkatkan dan memperkuat hubungan yang sudah terjalin baik antara Indonesia dan Arab Saudi serta membuka pintu perluasan kerja sama ke depan.
Ini Dia Kinerja Pertamina tahun 2024 dan Strategi Operasi 2025 Jakarta - Sepanjang 2024, Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina mencatat…
Industri Wastra Indonesia Makin Diminati Konsumen Lokal dan Internasional Jakarta – Industri wastra Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh dan semakin…
Industri Farmasi Terus Diperuat Jakarta – Industri obat bahan alam (OBA) Indonesia masih mencatatkan kinerja yang baik di tengah gejolak…
Ini Dia Kinerja Pertamina tahun 2024 dan Strategi Operasi 2025 Jakarta - Sepanjang 2024, Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina mencatat…
Industri Wastra Indonesia Makin Diminati Konsumen Lokal dan Internasional Jakarta – Industri wastra Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh dan semakin…
Industri Farmasi Terus Diperuat Jakarta – Industri obat bahan alam (OBA) Indonesia masih mencatatkan kinerja yang baik di tengah gejolak…