Laba Bersih Bank Mega Menyusut 25,05%

NERACA

Jakarta - PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan laba bersih sebesar Rp2,63 triliun (Rp224 per saham) pada 2024, turun 25,05% jika dibandingkan Rp3,51 triliun (Rp299 per saham) pada tahun 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan bunga bersih MEGA turun sebesar 7,8% menjadi Rp5,09 triliun pada 2024, dari Rp5,53 triliun pada tahun 2023. Sepanjang tahun 2024, total kredit yang disalurkan Bank Mega (MEGA) sebesar  Rp63,98 triliun, turun 2,59% dari Rp65,68 triliun pada 2023. Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun MEGA mencapai Rp64,09 triliun pada 2024, naik 0,70% dibandingkan Rp63,64 triliun pada 2023.

Total aset MEGA per 31 Desember 2024 sebesar Rp134,92 triliun, naik 2,17% dari Rp132,05 triliun per Desember 2023. Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas MEGA pada 2024, masing-masing sebesar Rp113,73 triliun dan Rp21,18 triliun. Sebagai informasi, tahun ini perseroan memproyeksikan bisa bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 dengan modal inti minimum Rp30 triliun.

Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib pernah bilang, pihaknya optimistis target tersebut dapat dilakukan secara organik. Saat ini modal inti perseroan sekitar Rp15 triliun, dan hingga akhir tahun ini diharapkan bisa mencapai Rp16 triliun. Sehingga masih butuh Rp14 triliun untuk jadi BUKU 4. "Dari kalkulasi kami, akumulasi profit selama lima tahun ke depan bisa memenuhi kebutuhan Rp14 triliun tersebut,” kata Kostaman.

Selain itu, perseroan juga menargetkan perolehan laba bersih tumbuh menjadi Rp3,81 triliun di tahun 2024 dari yang sebelumnya sebesar Rp3,51 triliun di periode 2023."Tahun 2024 ditargetkan laba akan naik dari Rp3,5 triliun ke Rp3,8 triliun dengan melakukan berbagai improvement," ujar Kostaman Thayib.

Untuk mencapai target tersebut, Bank Mega akan mengupayakan berbagai strategi untuk memperbaiki kinerja keuangan tahun 2023 salah satunya melalui pertumbuhan kredit yang ditargetkan menjadi Rp72 triliun pada tahun ini atau tumbuh sekitar 8 persen dari sebelumnya yang sebesar Rp66,29 triliun.

Direktur Kredit Bank Mega, Madi Darmadi Lazuardi mengatakan, pihaknya akan berfokus pada beberapa segmen yang selama ini menjadi kekuatan Bank Mega untuk menumbuhkan kredit antara lain kredit korporasi, kredit multifinance, serta kredit ritel dan konsumen.

Adapun pada segmen korporasi, Bank Mega akan melanjutkan kredit pada sektor-sektor yang selama ini menjadi andalan antara lain pertambangan, transportasi seperti pembiayaan infrastruktur jalan tol, serta manufacturing dan perdagangan."Jadi cukup merata dan cukup tersebar di industri-industri yang memang menjadi industri unggulan. Ada sedikit di properti namun mungkin dalam kondisi saat ini kita tidak terlalu agresif, tapi tetap menjadi fokus perhatian kita juga," kata Madi.

Selain berfokus pada pertumbuhan kredit, Bank Mega juga menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dari Rp89,44 triliun di tahun 2023 menjadi Rp97 triliun di tahun 2024 atau tumbuh sekitar 8 persen. Untuk mendorong pertumbuhan DPK, Bank Mega akan berfokus pada peningkatan nasabah ritel serta peningkatan current account saving account (CASA) yang diharapkan dapat memperbaiki cost of fund. (bani)

BERITA TERKAIT

Genjot Pertumbuhan Penjualan - Pyridam Farma Fokus Consumer Health dan Kecantikan

NERACA Jakarta -Kejar pertumbuhan bisnis di tahun 2025, emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) akan menggenjot pendapatan dengan fokus…

IHSG Ditutup Terkoreksi Terdampak Sentimen Kebijakan Tarif AS

NERACA Jakarta- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/2) sore ditutup melemah terdampak oleh sentimen…

Resmikan Pabrik Baru - Brigit Biofarmaka Bidik Omzet Rp250 Miliar

NERACA  Jakarta – Emiten produsen herbal dan penyedia layanan maklon kecantikan, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) mengincar omzet sebesar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Genjot Pertumbuhan Penjualan - Pyridam Farma Fokus Consumer Health dan Kecantikan

NERACA Jakarta -Kejar pertumbuhan bisnis di tahun 2025, emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) akan menggenjot pendapatan dengan fokus…

Laba Bersih Bank Mega Menyusut 25,05%

NERACA Jakarta - PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan laba bersih sebesar Rp2,63 triliun (Rp224 per saham) pada 2024, turun…

IHSG Ditutup Terkoreksi Terdampak Sentimen Kebijakan Tarif AS

NERACA Jakarta- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/2) sore ditutup melemah terdampak oleh sentimen…