NERACA
Sukabumi - Sejumlah komoditas di beberapa Pasar Tradisional dan Modern Kota Sukabumi alami penurunan harga. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, bahan pokok yang turun pada pekan ini yakni, cabai merah besar lokal dari Rp75 ribu menjadi Rp70 ribu per kg, cabai rawit merah dari Rp80 ribu menjadi Rp70 ribu per kg, bawang merah dari Rp33 ribu menjadi Rp30 ribu per kg, dan cabai rawit hijau dari Rp75 ribu menjadi Rp70 ribu per kg.
"Hasil pemantauan kami dilapangan ada sebagian komoditas yang turun harga. Dan penyebabnya karena permintaan menurun, sedangkan pasokan tetap," ujar Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, Diskumindag Kota Sukabumi, M. Rifki, kepada Neraca, Senin (3/2).
Dalam pemantauan tersebut, pihaknya juga menemukan komoditas yang alami kenaikan harga, yakni telur ayam negeri yang saat ini dijual Rp28 ribu dari harga sebelumnya sebesar Rp27 ribu per kg."Menurut pedagang mah, biasa menjelang bulan puasa kenaikan beberapa komoditas, seperti telur akan bertahap," ujarnya.
Sementara sambung Rifki, untuk Bahan Pokok Penting (Bapokting) lainya hingga sampai saat ini masih terpantau normal. Diantaranya, beras Ciherang Cianjur I Rp15 ribu per kilogram, Cianjur II Rp14.800 per kg, Ciherang Sukabumi Rp15 ribu per kg, beras premium kelas I sebesar Rp15 ribu per kg, medium I Rp13.300 per kg, medium lokal Rp13 ribu per kg, dan beras medium Bulog Rp12.500 per kg, daging ayam broiler Rp35 hingga Rp36 ribu per kg, terigu masih di angka Rp11 ribu per kg, garam halus 250gr Rp1.500 per bungkus, garam gandu Rp500 per biji, gula pasir Rp20 ribu per kg.
Kemudian, bawang putih Rp40 ribu per kg dan bawang bombay tetap di angka Rp28 ribu per kg, minyak goreng dalam kemasan di pasar Modern masih dijual Rp40.200 per 2 liter, sedangkan di Pasar Tradisional per liter Rp21 ribu per liter, dan minyak curah dijual Rp20 ribu hingga 21.000 per kg.
Rifki mengatakan, untuk ketersediaan termasuk semua stok bapokting dan barang strategis lainya cukup tersedia, serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran. Begitu juga dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut terpantau dalam kondisi aman dan lancar.
"Kami terus lakukan pemantauan setiap harinya, untuk mengetahui perkembangan bahan pokok kedepan," pungkas Rifki. Arya
NERACA Cikarang Barat – Selama setahun terakhir, PT Garuda Yamato Steel (GYS) membuktikan bahwa kepemimpinan di industri baja tidak hanya…
NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) memastikan pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20…
NERACA Jakarta - Menghadapi masa libur panjang dan meningkatnya mobilitas masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat…
NERACA Cikarang Barat – Selama setahun terakhir, PT Garuda Yamato Steel (GYS) membuktikan bahwa kepemimpinan di industri baja tidak hanya…
NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) memastikan pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20…
NERACA Jakarta - Menghadapi masa libur panjang dan meningkatnya mobilitas masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat…