NERACA
Jakarta – Masih optimisnya pertumbuhan bisnis angkutan laut di tahun 2025, memacu PT Daaz Bara Lestari (DAAZ) untuk terus perkuat armada. Dimana untuk memperkuat lini usaha angkutan laut, perseroan menggelontorkan investasi sebesar Rp730 miliar untuk menambah 12 set tug and barge yang telah beroperasi sejak tahun lalu.
Direktur DAAZ, Erlyn Sulistio dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, penambahan kapal tunda dan tongkang untuk pengangkutan komoditas di kawasan Indonesia Timur itu diyakini mampu mendongkrak kinerja perusahaan pada 2025. “Kami optimistis kinerja lini usaha jasa angkutan laut kami akan meningkat pada tahun ini dengan adanya tambahan armada yang kami terima tahun lalu,” ujarnya.
Dia memaparkan bahwa armada baru tersebut menambah kapasitas DAAZ menjadi 58 unit tugboat dan 49 unit tongkang. Hal itu mencerminkan fokus perusahaan pada penguatan sektor angkutan laut sebagai pilar utama bisnis. Di samping itu, DAAZ juga sedang mempertimbangkan untuk menambah lagi armada tug and barge guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan layanan.
Menurut Erlyn, prospek bisnis angkutan laut dinilai cukup menjanjikan pada 2025 karena didorong oleh pertumbuhan industri pengolahan mineral yang semakin pesat berkat kebijakan hilirisasi mineral pemerintah Indonesia. Sebelumnya perseroan mengaku optimis pendapatan tahun 2024 tumbuh di atas 20%. Emiten yang bergerak di bisnis perdagangan komoditas, jasa angkutan laut, dan jasa pertambangan ini menjadi perusahaan ke-37 yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024.
Direktur Utama DAAZ, Mahar Atanta Sembiring pernah bilang, tahun 2024 perseroan masih memiliki kesempatan pertumbuhan yang baik di tengah pasar yang cukup solid dan juga didukung oleh pemerintahan baru di Indonesia yang berkomitmen mendukung program hilirisasi mineral dalam negeri.“Kalau dilihat dari sejarahnya memang pertumbuhan DAAS kita selalu di atas 20%. Tapi mungkin ke depan saya melihat masih ada kesempatan kita untuk tetap bertumbuh dengan baik. Apakah akan setinggi itu atau tidak saya rasa tergantung juga bagaimana dengan pertumbuhan global,” ujarnya.
Lebih lanjut, kedepannya perseroan akan terus melakukan ekspansi dengan menjangkau pasar luar negeri, serta terus melakukan pertambahan alat kerja sehingga dapat meningkatkan volume perdagangan baik pada customer yang sudah ada dan juga menjangkau customer baru di seluruh sektor perdagangan nikel dan batubara. “Saat ini kami fokus ke dalam negeri, tapi kita juga sudah melihat kesempatan yang ada ke luar negeri, terutama untuk batubara ya. Karena memang kalau dilihat dari neraca perdagangan batubara Indonesia itu kan lebih banyak ke luar negeri daripada di dalam negeri. Jadi kita berusaha juga untuk extend hubungan yang kita punya di dalam negeri ini dengan perusahaan-perusahaan yang membeli produk kami di dalam negeri untuk di luar negeri,” paparnya.
NERACA Jakarta-Tahun ini, emiten properti PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA) membidik pendapatan usaha sebesar Rp 120,8 miliar dan laba…
NERACA Jakarta – Menjaga kepercayaan investor di pasar dan juga pangkas beban utang, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta-Tahun ini, emiten properti PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA) membidik pendapatan usaha sebesar Rp 120,8 miliar dan laba…
NERACA Jakarta – Menjaga kepercayaan investor di pasar dan juga pangkas beban utang, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…