NERACA
Sukabumi - SCG, pemimpin bisnis regional dengan berbagai kategori bisnis seperti Cement & Green Solutions, Chemicals, dan Packaging — menegaskan kembali komitmen untuk turut membangun masa depan yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025. Melalui ekspansi bisnis yang strategis, inovasi lokal, dan program pemberdayaan masyarakat, SCG terus memperkuat posisinya sebagai mitra jangka panjang dalam perjalanan pembangunan Indonesia.
Sebagai salah satu pelaku industri terkemuka di ASEAN, SCG senantiasa menjunjung tinggi komitmennya dalam menerapkan praktik berkelanjutan dan etis di seluruh wilayah operasionalnya, serta berupaya mewujudkan pertumbuhan hijau melalui sistem yang berkelanjutan dan inklusif. SCG berhasil mencatat berbagai pencapaian penting di bidang ESG selama kuartal pertama tahun 2025. Pencapaian ESG SCG pada kuartal ini mencakup peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif hingga 24,9% di seluruh operasional pabrik semen yang dikelola oleh PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, meningkat dibandingkan angka sebelumnya sebesar 20%.
Seluruh inisiatif ini sejalan dengan kerangka kerja ESG 4 Plus yang menjadi landasan operasional perusahaan, dengan empat komitmen utama. akni, Mencapai Nol Bersih Emisi per Tahun 2050 (Set Net Zero), Mewujudkan Industri Hijau (Go Green), Menekan Kesenjangan Sosial (Reduce Inequality), dan Merangkul Kolaborasi (Embrace Collaboration), dengan keadilan dan transparansi sebagai landasan di setiap operasinya.
Country Director SCG di Indonesia, Warit Jintanawan, menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk menjadi mitra terpercaya dalam mendorong agenda ESG. Dimana, tengah upaya Indonesia dalam menapaki jalur menuju keberlanjutan dan pertumbuhan yang inklusif, SCG tetap teguh dalam perannya sebagai mitra terpercaya, tidak hanya beroperasi di Indonesia, tetapi tumbuh bersama masyarakatnya. Baik melalui pemberdayaan komunitas, pengembangan inovasi ramah lingkungan, maupun kolaborasi dengan para pemangku kepentingan local. "SCG terus membangun fondasi untuk masa depan yang tangguh dan inklusif," ujar Warit dalam siaran persnya yang diterima Neraca, Rabu (28/5).
Warit menambahkan, sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan sektor konstruksi di Indonesia, SCG melalui anak usahanya, Jayamix by SCG, meresmikan batching plant baru di Bali pada Februari 2025. Berlokasi di Desa Sidakarya, Kota Denpasar, fasilitas ini menyediakan solusi beton siap pakai, serta High-Value Added Products & Service (HVA) yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat, termasuk inovasi Jayamix Marine Concrete yang diformulasikan khusus untuk mendukung infrastruktur tahan lama di kawasan pesisir.
Kemudian sambungnya, pada Maret 2025, anak perusahaan SCG, PT Berjaya Nawaplastic Indonesia, meluncurkan SCG PVC Pipe & Fitting Glue, sebuah solusi terbaru yang menawarkan daya rekat cepat kering dan tahan lama untuk instalasi pipa. Tersedia dalam berbagai ukuran kemasan, produk ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan proses instalasi di berbagai proyek konstruksi di Indonesia. Anak perusahaan SCG, Mitraruma, tambahnya, meresmikan tampilan baru showroom yang telah direnovasi Pada bulan Maret 2025 di Okabe Gallery, Alam Sutera, Tangerang Selatan.
"Showroom ini hadir dengan pengalaman yang imersif bagi pelanggan, dengan memadukan layanan desain interior 3D secara langsung, perencanaan anggaran, serta pilihan material yang dikurasi untuk menyesuaikan gaya hidup masing-masing individu," katanya.
Pada 13 Maret 2025, kata Warit, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. menandai tonggak pencapaian penting dalam ekspansi bisnisnya melalui pembukaan perdana proyek mal pertamanya, Tenth Avenue Mall, yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Mengusung konsep “One Stop Shopping Experience”, mal ini menghadirkan perpaduan lengkap antara berbelanja, hiburan, dan rekreasi dalam satu destinasi. Di waktu yang sama, perusahaan juga merayakan pembukaan toko ke-57 Mitra10 dan toko ke-28 Atria di lokasi yang sama, dengan menawarkan beragam bahan bangunan berkualitas tinggi dan furniture rumah yang stylish untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang beragam.
Sejalan dengan komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan, SCG—melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi—terus memperkuat inisiatif operasional ramah lingkungan. Pada kuartal pertama tahun 2025, kedua perusahaan tersebut memanfaatkan lebih dari 17.000 ton bahan bakar alternatif yang berasal dari bahan-bahan seperti sekam padi, serbuk gergaji, dan potongan kayu, yang menyumbang sebesar 24,9% dari total energi yang digunakan dalam proses produksi semen."Persentase ini merupakan peningkatan dari penggunaan bahan bakar alternatif, pada periode sebelumnya yang sebesar 20%," jelasnya.
Dikatakanya, didorong oleh nilai Reducing Inequality, berbagai program CSR terus dijalankan untuk mendukung komunitas di sekitar area operasionalnya, dan telah menjangkau lebih dari 7.200 penerima manfaat dari seluruh inisiatif SCG. Melalui program SCG Sharing the Dream 2024, SCG mendukung dua proyek komunitas yang digagas oleh generasi muda dan mencerminkan kekuatan inovasi akar rumput. Proyek pertama, Akar Harapan, digagas oleh Angellica Calluella dari SMA Negeri 1 Cibinong. Proyek ini merupakan platform berbasis web untuk adopsi tanaman secara digital, yang berhasil menggalang dukungan lebih dari 50 donatur, dengan tanaman yang akan dibudidayakan di Posyandu Kelurahan Ciriung, Kabupaten Bogor. Inisiatif kedua, Lembur Lestari, dipimpin oleh Alya Zahra Sabira dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Proyek ini berhasil membangun fasilitas pengolahan kompos di Desa Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, yang telah mengumpulkan lebih dari 341 kilogram sampah dari 40 rumah tangga lokal.
"Kedua proyek ini sejalan dengan prinsip ESG 4 Plus milik SCG dan menunjukkan bahwa pemberdayaan generasi muda mampu mendorong dampak yang nyata dan berkelanjutan," bebernya.
SCG juga, melanjutkan program Mentari (Menjaga Bumi Tetap Lestari) pada kuartal pertama tahun 2025. Melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, SCG menyelenggarakan kegiatan ‘Fun Walking’ bertema edukasi pemilahan sampah di dua desa di Kabupaten Sukabumi. Yakni, Desa Wangunreja dan Desa Sukamaju. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif warga dalam edukasi lingkungan dan berhasil mengumpulkan 244 kilogram sampah, termasuk plastik, kemasan, dan kain. Seluruh sampah yang terkumpul kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di pabrik Semen Jawa. Arya
NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menyoroti ancaman serius dari judi daring atau juga yang dikenal sebagai…
NERACA Sukabumi - Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki melantik Andang Tjahjandi sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) definitif secara daring. Selain sekda…
NERACA Malang – Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan formal bagi anak-anak putus sekolah maupun orang dewasa, PT Permodalan Nasional…
NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menyoroti ancaman serius dari judi daring atau juga yang dikenal sebagai…
NERACA Sukabumi - Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki melantik Andang Tjahjandi sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) definitif secara daring. Selain sekda…
NERACA Malang – Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan formal bagi anak-anak putus sekolah maupun orang dewasa, PT Permodalan Nasional…