NERACA
Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyampaikan, perseroan fokus pada pengelolaan dana murah (current account saving account/CASA) guna menjaga efisiensi biaya dana (cost of fund) dan mempertahankan stabilitas bisnis jangka panjang.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa transaction banking menjadi salah satu pilar utama BRI dalam membangun CASA secara konsisten. “Dengan menyediakan solusi pembayaran dan pengelolaan keuangan yang end-to-end, BRI tidak hanya menciptakan loyalitas nasabah institusional dan merchant, tapi juga memperkuat basis dana pihak ketiga (DPK) secara efisien,” kata Hendy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/5).
Hingga akhir kuartal I 2025, penghimpunan DPK BRI mencapai Rp1.421,60 triliun. Total DPK ini didominasi oleh dana murah dengan proporsi sebesar 65,77 persen, setara dengan Rp934,95 triliun. Perseroan mencatat, porsi CASA BRI tercatat meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan konsistensi strategi BRI dalam memperkuat struktur pendanaan secara berkelanjutan.
Upaya tersebut menunjukkan hasil positif, tercermin dari penurunan cost of fund BRI dari 3,6 persen pada triwulan I 2024 menjadi 3,5 persen pada triwulan I 2025. Menurut perseroan, penurunan ini mencerminkan efisiensi pendanaan yang semakin baik dan memperkuat daya saing BRI di tengah persaingan sektor perbankan nasional.
Hendy mengatakan, pertumbuhan dana murah tersebut tidak terlepas dari optimalisasi layanan digital BRI, khususnya melalui super apps BRImo, perluasan jaringan AgenBRILink serta pengembangan transaction banking dan ekosistem merchant.
Hingga Maret 2025, jumlah pengguna super apps BRImo mencapai 40,28 juta atau meningkat 20,26 persen secara tahunan. Selama triwulan I 2025, BRImo melayani 1,2 miliar transaksi finansial atau tumbuh 25,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Volume transaksi tercatat mencapai Rp1.599 triliun, meningkat 27,79 persen yoy.
Pada periode yang sama, jumlah AgenBRILink tercatat mencapai 1,2 juta agen, dengan pertumbuhan yang signifikan sebesar 49,48 persen yoy. Agen-agen tersebut tersebar di lebih dari 67 ribu desa atau menjangkau lebih dari 88 persen dari total desa di Indonesia, serta mencatat volume transaksi sebesar Rp423 triliun di sepanjang triwulan I 2025.
NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat kinerja pembiayaan kepemilikan emas melalui produk Solusi Emas Hijrah tumbuh…
NERACA Jakarta - PT Bank Jasa Jakarta, yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab, resmi berganti nama menjadi PT…
NERACA Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memandang likuiditas perbankan akan semakin longgar seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank…
NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat kinerja pembiayaan kepemilikan emas melalui produk Solusi Emas Hijrah tumbuh…
NERACA Jakarta - PT Bank Jasa Jakarta, yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab, resmi berganti nama menjadi PT…
NERACA Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memandang likuiditas perbankan akan semakin longgar seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank…