NERACA
Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersinergi dengan perusahaan swasta dalam hal ini PT Astra International Tbk meluncurkan Program “Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor”. Kegiatan ini akan mendukung penguatan program prioritas Kemendag yang mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menjadi eksportir, yaitu UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor bertujuan untuk mencetak UMKM baru berorientasi ekspor melalui pembinaan yang terarah, terukur, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini merupakan wujud implementasi Nota Kesepakatan (MoU) Bersama antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag dan PT Astra International Tbk.
“Program Astra Export Champion dengan semangat UMKM BISA Ekspor adalah wujud nyata kolaborasi sektor swasta dan pemerintah dalam membangun kapasitas UMKM untuk menembus pasar global. Semoga program ini menjadi inspirasi dan pemacu semangat bagi UMKM Indonesia untuk terus naik kelas,” ujar Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Budi berharap, melalui Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor, peserta dapat memperoleh wawasan dalam mengatasi tantangan perdagangan global.
Budi juga berharap, peserta mendapat pemahaman mendalam terkait kegiatan ekspor, peningkatan daya saing produk, hingga pembukaan akses pasar. Ilmu yang didapat itu kemudian dapat diadaptasi ke lingkup masing-masing bisnis.
“Mari kita manfaatkan momen yang baik ini untuk memperkuat sinergi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan ekosistem ekspor yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Budi.
Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor merupakan program berbentuk pendampingan komprehensif bagi UMKM yang berorientasi ekspor. Pendampingan ini akan membantu UMKM meningkatkan kemampuan dan kesiapan untuk ekspor secara mandiri, sehingga dapat bersaing di pasar global.
Pendampingan secara daring dan luring dilakukan dalam beberapa tahap pelatihan, yaitu kelas untuk umum, bootcamp berupa inkubasi, serta finalisasi business plandan eksekusi awal ekspor. Pada akhir program, akan dipilih 20 juara (champions)yang akan mengikuti Trade Expo Indonesia 2025 pada 15—19 Oktober 2025.
Aktivitas pendampingan akan dilaksanakan pada Juni—Oktober 2025 dengan melibatkan UMKM dari beberapa sektor, antara lain, komoditas produk pertanian, perkebunan, dan peternakan; makanan dan minuman olahan; perikanan; serta wastra dan kerajinan. Saat ini, proses perekrutan peserta yang dilaksanakan pada 5—25 Mei 2025 masih terus berjalan. Hingga 18 Mei 2025, tercatat 486 pelaku usaha UMKM yang telah mendaftar. Partisipasi pelaku UMKM ini diperkirakan akan terus bertambah.
Menurut Budi, kolaborasi Kemendag dengan Astra Internasional merupakan langkah konkret dalam meningkatkan ekspor melalui program UMKM BISA Ekspor.
“Kami juga mengoptimalkan peran perwakilan perdagangan RI untuk mendukung diversifikasi pasar ekspor, khususnya bagi UMKM Indonesia. UMKM yang berpartisipasi dalam kegiatan ini telah melalui seleksi berdasarkan potensi produk, kesiapan produksi, dan daya saing ekspor. Hal ini menunjukkan pendekatan pengembangan ekspor menyeluruh yang didorong pemerintah,” urai Budi.
Budi juga mengungkapkan, Kemendag telah menghadirkan wadah inklusif yang mempertemukan UMKM dengan peluang pasar ekspor melalui kegiatan presentasi bisnis (pitching) dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching).
Selama Januari—April 2025, telah dilaksanakan 246 business matching yang terdiri atas 165 pitchingdan 81 pertemuan dengan buyer. Nilai transaksi yang dicapai sebesar USD57,61 juta, terdiri dari purchase order (PO) senilai USD36,11 juta dan transaksi potensial senilai USD21,49 juta.
Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Kemendag, Fajarini Puntodewi menambahkan, Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor ditargetkan menjangkau lebih banyak daerah melalui sinergi dengan Kementerian dan lembaga terkait, dinas yang membidangi perdagangan, serta mitra pendukung lainnya.
“Diharapkan, program ini akan membentuk ekosistem ekspor yang inklusif serta melahirkan lebih banyak eksportir baru dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Puntodewi.
Sementara itu, Chief of Corporate Affairs PT Astra International, Boy Kelana menyampaikan, kolaborasi strategis antara Astra dan Kemendag melalui program Astra Export Champion: UMKM ”BISA” Ekspor, merupakan langkah nyata dalam membangun ekosistem ekspor yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Melalui pemberdayaan UMKM, peningkatan kapasitas, pemenuhan standar kualitas dan akses ke pasar global ini diharapkan dapat semakin meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional.
Boy juga mengungkapkan, Program Astra Export Champion: UMKM ”BISA” Ekspor sejalan dengan program Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra yang sudah dibangun sejak 2013.
Program ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan pendekatan pengembangan Produk Unggulan Kawasan Desa (Prukades).
Hingga saat ini, Astra telah membina 1.515 desa dan kampung di 35 provinsi di Indonesia, dan berhasil menjual produk unggulan desa ke pasar internasional dengan nilai valuasi ekspor sebesar Rp349 miliar.
Pembinaan pengembangan produk UMKM turut dilakukan Yayasan Astra yang berfokus pada pembinaan UMKM, yaitu Yayasan Dharma Bhakti Astra yang merupakan salah satu dari sembilan Yayasan di bawah naungan Astra dan telah memberikan pembinaan kepada 13.663 UMKM di Indonesia dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 75.451 orang.
NERACA Jakarta, - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan resmi ke Thailand yang menandai babak baru dalam hubungan bilateral…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus bergerak meningkatkan produksi garam nasional menuju swasembada di tahun 2027. Kabupaten…
NERACA Jakarta – Menteri Perdagangan, Budi Santoso menegaskan pentingnya menjadi konsumen yang kritis dan berdaya melalui pengetahuan, kesadaran, serta keberanian…
NERACA Jakarta, - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan resmi ke Thailand yang menandai babak baru dalam hubungan bilateral…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus bergerak meningkatkan produksi garam nasional menuju swasembada di tahun 2027. Kabupaten…
NERACA Jakarta – Menteri Perdagangan, Budi Santoso menegaskan pentingnya menjadi konsumen yang kritis dan berdaya melalui pengetahuan, kesadaran, serta keberanian…