Anggarkan Capex Rp1,2 Triliun - SUPR Proyeksikan Pendapatan Rp1,8 Triliun

NERACA

Jakarta – Tahun ini, PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) memperkirakan pendapatan tetap stabil sebesar Rp1,8 triliun, lantaran adanya dukungan kesiapan belanja modal pada tahun ini sebesar Rp1,2 triliun. “Revenue akan stabil dibandingkan tahun lalu dan kami melihat kebutuhan capex dananya berasal dari hasil operasional penyewaan menara di dalam SUPR,”kata Advisor Group Investor Relations Sarana Menara Nusantara, Adam Ghifari di Jakarta, kemarin.

Emiten grup PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) ini menyebutkan, dana capex akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan di segmen menara, yang sumber dananya berasal dari kas internal. Selain itu, lanjut Adam,  pada tahun ini SUPR terkonsentrasi pada upaya pelunasan utang, bahkan perseroan juga tidak memiliki rencana untuk menggalang dana di pasar modal.

Dia menegaskan, saat ini cash flow perseroan terbilang sehat yang dibarengi pula dengan pertumbuhan jumlah penyewaan menara. Disampaikannya pula, perseroan masih terus berupaya untuk memenuhi ketentuan saham minimal 7,5%. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kepemilikan saham SUPR oleh masyarakat non warkat sebesar 29,98 juta saham. Jumlah tersebut setara dengan 2,63%. Sementara PT Profesional Telekomunikasi Indonesia alias Protelindo masih mengempit sekitar 1,1 miliar saham SUPR. Ini setara dengan 97,37% dari jumlah saham yang beredar. 

Kata Adam, SUPR sudah melakukan beberapa upaya sehubungan dengan kewajiban free float.   Mulai dari mengidentifikasi calon investor yang berminat atas saham SUPR hingga melakukan pembaruan data komposisi pemegang saham. Kendala muncul karena masalah likuiditas SUPR. "Namun karena harga saham SUPR naik signifikan, menyebabkan harga saham SUPR tidak likuid sehingga upaya meningkatkan free float belum terlaksana,"ujarnya.

TOWR menetapkan harga penawaran tender wajib alias mandatory tender offer IBST sebesar Rp 15.640,51 per saham. Sementara Direktur Utama SUPR, Juliawati Gunawan Halim menyebutkan, sepanjang 2024 perseroan meraih pendapatan Rp2,82 triliun, dengan pencapaian EBITDA senilai Rp1,68 triliun dan EBITDA margin sebesar 92,4% atau meningkat dibandingkan pada 2023 sebesar 92,1%.“Rasio leverage pinjaman bersih kami terhadap EBITDA sebesar 1,1 kali atau menurun dibandingkan dengan leverage di 2023 sebesar 1,4 kali,” ujar Juliawati.

Juliawati mengatakan, jumlah menara SUPR hingga akhir 2024 sebanyak 6.831 unit atau menurun dibandingkan setahun sebelumnya yang mencapai 6.851 unit. Sementara itu, jumlah penyewaan menara sebanyak 13.378 unit atau bertumbuh 3,3% (y-o-y), dengan rasio penyewaan menara meningkat menjadi 1,96 kali dari 1,89 kali pada 2023.

Lebih lanjut Adam memaparkan, pada tahun ini rasio leverage SUPR akan terus menurun, karena cash flow digunakan untuk membayar utang. Dia menyebutkan, per 31 Desember 2024 perseroan mencatatkan penurunan utang bank dibandingkan per akhir 2023.

 

BERITA TERKAIT

Penetrasi Masih Rendah - Pertumbuhan Saham Asuransi Terbuka Lebar

NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…

Sentimen Positif BI Rate Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…

Pasca Terbentuknya XLSMART - IBST: Industri Digital Infrastruktur Tetap Prospektif

NERACA Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) meyakini, industri digital infrastruktur tetap menarik dan berpeluang untuk terus berkembang…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Penetrasi Masih Rendah - Pertumbuhan Saham Asuransi Terbuka Lebar

NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…

Sentimen Positif BI Rate Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…

Pasca Terbentuknya XLSMART - IBST: Industri Digital Infrastruktur Tetap Prospektif

NERACA Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) meyakini, industri digital infrastruktur tetap menarik dan berpeluang untuk terus berkembang…