NERACA
Jakarta- Perkuat struktur permodalan guna mendanai belanja modal dan termasuk lunasi utang, PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Emiten menara telekomunikasi ini akan meminta persetujuan investor untuk melakukan private placement melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 April 2025. BALI akan melakukan PMTHMETD atau private placement dengan menerbitkan sebanyak 393.459.250 saham biasa bernilai nominal Rp20 per saham.
Disebutkan, aksi korporasi tersebut setara dengan 10% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan secara penuh. Dilusi dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan penambahan modal akan terdilusi sebesar 9,09091% setelah pelaksanaan penambahan modal. Perseroan mengungkapkan, rencana penambahan modal bukanlah merupakan suatu transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK 42/2020.
Mengingat sampai tanggal keterbukaan informasi ini disampaikan, belum terdapat calon pemodal definitif yang akan mengambil bagian atas saham-saham baru perseroan, yang akan diterbitkan dalam rangka penambahan modal. Nantinya, dana yang diperoleh dari penambahan modal setelah dikurangi biaya-biaya rencananya akan digunakan untuk pelunasan lebih awal sebagian atau seluruh dari utang perseroan, pendanaan untuk belanja modal, menambah modal kerja dan pengembangan usaha termasuk penambahan aset apabila diperlukan untuk perseroan.
Perseroan memprioritaskan rencana pelunasan pada pinjaman dengan struktur biaya tinggi yang akan mempengaruhi kinerja perseroan. Lalu, perseroan juga tetap mempertimbangkan pelunasan pinjaman dalam jangka waktu terdekat. Sebagai informasi, BALI menargetkan pendapatan tahun 2024 sebesar Rp1,05 triliun dengan EBITDA Margin di kisaran 67%.
Direktur Utama BALI, Jap Owen Ronadhi pernah bilang, target pendapatan tersebut sejalan dengan rencana penambahan Menara MCP sekitar 100 unit dan penambahan jaringan Fiber to the Home dan Fiber to the Building (FTTX) 30.000 unit home-passed. Home-passed merupakan jaringan fiber optik yang melalui rumah-rumah pelanggan. "Untuk mendukung target dan ekspansi perseroan, BALI mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp350 miliar,"ujarnya. (bani)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal I-2025, ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang…
NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…
NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…
NERACA Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) meyakini, industri digital infrastruktur tetap menarik dan berpeluang untuk terus berkembang…