NERACA
Lebak - Produksi gabah kering periode Januari sampai April 2025 di Kabupaten Lebak tembus 334.646 ton dengan panen seluas 54.393 hektare.
"Produksi gabah kering sebanyak itu dipastikan dapat menyumbangkan ketersediaan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar dalam keterangan di Lebak, Selasa (10/6).
Pemerintah daerah terus mendorong agar petani percepat gerakan tanam guna mendukung program swasembada pangan nasional.
Produksi gabah kering sebanyak 334.646 ton dan jika dikonversikan beras mencapai 143.072 ton setara beras, dengan kebutuhan konsumsi masyarakat Lebak berpenduduk 1,4 juta jiwa rata-rata 154.253 ton atau 12.854 ton per bulan.
Sedangkan, penyerapan beras dari Januari - April 2025 sebanyak 38.563 ton, sehingga surplus delapan bulan atau 104.508 ton.
"Kami menjamin persediaan beras di Lebak relatif aman dan melimpah hingga tahun depan," kata lelaki lulusan Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta itu pula.
Ia mengatakan, petani Kabupaten Lebak merealisasikan gerakan tanam Januari sampai Mei 2025 seluas 62.567 hektare.
Gerakan percepatan tanam tersebut terus ditingkatkan indeks pertanaman (IP) hingga tiga kali tanam dalam setahun guna menggenjot produksi pangan juga mendukung program swasembada pangan nasional.
"Kita meyakini bahwa Lebak sebagai daerah lumbung pangan di Banten dan mampu menyumbangkan ketersediaan pangan nasional," katanya menjelaskan.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan, panen padi tahun ini merasakan keuntungan, karena ditampung Bulog dengan harga gabah pungut Rp6.500 per kg.
Biaya, pengelolaan pertanian padi pangan sekitar Rp10 juta per hektare dengan produktivitas rata-rata lima ton gabah kering.
"Kami menjual empat ton gabah kering dengan harga Rp 6.500 per kg bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp26 juta, sedangkan satu ton untuk cadangan pangan keluarga," katanya.
Sementara itu, Bambang (60) pemilik penggilingan di Warunggunung Kabupaten Lebak menjalin kemitraan dengan Perum Bulog mengatakan, pihaknya menampung gabah dari petani dengan harga Rp6.500 per kg sesuai harga patokan pemerintah (HPP).
"Kami menampung gabah kering hasil panen petani dengan menampung harga Rp6.500 per kg dan diproduksi beras serta dipasok ke Bulog Rp12.500 per kg untuk stok cadangan beras pemerintah (CBP)," katanya. Ant
NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan, industri peralatan outdoor lokal yang ditopang oleh…
NERACA Sukabumi - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, terus mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, saat menerima kabar yang tidak…
NERACA Kabupaten Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan kesiapan untuk berkontribusi lebih aktif mewujudkan swasembada pangan secara nasional…
NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan, industri peralatan outdoor lokal yang ditopang oleh…
NERACA Sukabumi - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, terus mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, saat menerima kabar yang tidak…
NERACA Kabupaten Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan kesiapan untuk berkontribusi lebih aktif mewujudkan swasembada pangan secara nasional…